anggraini trimeinarti

Anggraini, seorang guru yang mengajar mapel Bahasa Indonesia. Menulis adalah hebat, dengan menulis kita dapat genggam dunia....

Selengkapnya
Navigasi Web

BENDUNGAN JAGO

Bendungan Jago, Salah satu tempat di Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat yang dahulu terkenal dengan tempat jin buang anak karena sepinya. Bendungan Jago dahulu adalah daerah Bendungan yang dibangun oleh kolonial Belanda. Nama Bendungan Jago diambil dari nama Si Jago, pendekar legendaris Betawi yang memiliki sikap dermawan dengan kehidupan sederhana dan disegani.

Sekarang gambarannya sudah jauh berbeda. Ia sudah menjadi bagian dari metropolitan yang ramai dengan segala kesibukannya. Penduduk yang padat membuat Bendungan Jago seolah tak pernah tidur. Kendaraan berseliweran dengan suara derunya menambah keriuhan.

Berbagai masalah muncul dalam kehidupan bermasyarakat. Lahan yang terbatas sementara penduduknya membludak, membuat Bendungan Jago memiliki banyak masalah sosial, dari pencurian, samapai tauran antar tetangga sering terjadi di sana. Sebabnya tak jauh dari kecemburuan sosial.

Kurangannya tanaman karena memang tak ada lahan untuk menanam, membuat suasana semakin gersang dan panas. Kegerahan sering tampak sampai malam hari dengan banyaknya orang yang duduk di pinggir jalan sambil berkipas-kipas. Tak jarang bapak-bapak bersinglet dengan mengenakan sarung duduk di depan rumah kontrakan yang kecil, hanya untuk menghirup udara segar yang tak di dapatnya di rumah petakan sempit dengan penghuni yang over load.

Semakin padatnya daerah ini terjadi karena beberapa faktor.

Kestrategisan lokasi menjadi pilihan yang tepat untuk mereka yang bekerja di DKI Jakarta khususnya untuk Jakarta pusat, yang menjadi pusat pemerintahan daerah dan ibu kota negara. Kenyamanan menjadi pilihan terakhir karena kesibukan yang berakhir sampai larut.

Banyaknya kuliner yang beragam dari jenis dan harga, j kouga merupakan tawaran yang menggoda, khususnya untuk mereka yang tak sempat singgah ke dapur atau karena memang tak ada tempat yang disebut dapur di tempat tinggalnya.

Rumah-rumah di pinggiran jalan telah tergusur, semakin masuk ke dalam gang-gang sempit. Kalau dulu ada lagu yang menggambarkan kepadatan Jakarta "Gang Kelinci" yang sempat dipopulerkan penyanyi lawas "Lilis Suryani" terbayang bagaimana gambaran Bendungan Jago kini?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pernah ke sana SD Bendungan Jago. Masihkah rawa itu, bun? Salam sukses

24 Aug
Balas

sudah jadi metropolitan, apa juga ada di sana. tetapi ya itu, yang kaya ya kaya yang miskin ya miskin

24 Aug

Padat sekali yah Bund. Udara segar amat penting. Sukses selalu dan barakallahu fiik

24 Aug
Balas

terimakasih, Bu. sukses jugabuat Ibu.

24 Aug



search

New Post