Sahabatku, kita semua tahu bahwasanya kita ini di dunia hanyalah sementara, orang jawa bilang, "urip neng ndonya iku mung mampir ngombe" yang artinya hidup didunia ini ibarat hanya mampir minum. Memang benar pepatah itu, saya sendiri merasakan bahwa sepertinya baru kemarin saya bertemu dengan teman-teman sekelas masa SMA untuk mengadakan syukuran ulang tahun saya yang ke tujuh belas, bernyanyi, berpuisi, main game lucu-lucuan, bercanda bareng mereka. Eh, ternyata sekarang sudah beranak dua gadis yang dewasa pula. Tidak usah jauh kebelakang saja deh, perasaan baru kemarin ngelahirin anak bungsu saya, ternyata sekarang dia sudah 18 tahun usianya. Ternyata saya makin tua ya,hehehe.. Eits tapi semangat saya masih cetar lho. Berusaha mengatasi semua kesulitan dengan semangat saya dan lapang dada menerima takdir.

Sahabatku, dalam rentang waktu hidup kita yang singkat ini kita mungkin masih banyak berkutat dengan kesibukan memikirkan untuk diri sendiri. Kesulitan-kesulitan hidup, rintangan dalam pekerjaan, bersosialisasi dengan lingkungan, membersamai anak, suami atau istri yang penuh dinamika, perjuangan kita dalam hidup masing-masing pasti akan berbeda. Seiiring dengan waktu yang bergulir saya merasakan bahwa hidup yang hanya sementara ini terasa hampa tidak ada artinya jika kita hanya berkutat dengan kepentingan diri sendiri. Sudah saatnya kita memulai kehidupan dan usia yang semakin bertambah dengan hal-hal baik yang sangat sederhana.

Sahabatku, tidaklah salah jika kita selalu berusaha berlomba-lomba dalam hal kebaikan atau fastabiqul khairat yang mempunyai makna yang sangat luas. Fastabiqul khairat akan melahirkan amalan yang terbaik. Berlomba-lomba dalam kebaikan sangat dianjurkan untuk mendulang pahala.

ORANG yang beriman akan terpacu memanfaatkan waktunya untuk berbuat kebaikan. Sebesar apa pun kebaikan tersebut, meskipun seberat zarah (suatu benda yang sangat kecil), Allah akan membalasnya.

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Q.S. az-Zalzalah: 7 – 8)

Sahabatku, marilah kita berusaha meski hanya sederhana kita lakukan kebaikan. Mungkin dengan mendoakan dengan diam-diam saudara, tetangga, teman yang baru di beri nikmat sakit, mendoakan mereka yang dalam kesulitan berjuang mencari rejeki. Sekecil apapun yang kita lakukan untuk saudara, teman, tetangga, akan menebar kebaikan. Mungkin dengan memberi semangat kepada teman yang sedang terpuruk dalam karirnya atau usahanya, mereka menjadi merasa ada empati dari kita merasa tidak sendiri dalam mengatasi keterpurukan mereka. Mendampingi dan berbagi ilmu kepada rekan kerja jika ada kesulitan dalam menjalankan tugas jika kita bisa itu sudah suatu kebaikan yang sangat berarti. Sekedar mengirim pesan lewat WA,telegram atau media lainnya untuk menunjukkan empati dan simpati kita itu sudah hal luar biasa yang dapat membuat merasa ada orang lain disisinya. Tidak perlu kok kita melakukan kebaikan yang kita anggap harus "Wow" , sesuatu yang kecil jika itu adalah kebaikan kita untuk orang-orang disekitar kita itu adalah yang diridhoi Allah SWT. Allah SWT tidak akan melewatkan kebaikan kecil yang kita lakukan seperti dalam Al Qur'an, yang tertulis diatas.

Sahabatku, jangan berkecil hati dengan kebaikan kecil yang kita lakukan, tidak akan sia-sia dengan hal kecil yang kita lakukan, bisa jadi dengan kebaikan kecil itu kita bisa membuat orang lain bahagia dan merasa tidak sendiri dalam perjuangannya dalam kesulitannya.

Semarang, 7 Maret 2022