Menulis adalah 'Healing' ku
Sudah dari masa kecilku aku suka menulis. Meskipun aku hanya menulis catatan harianku, kejadian yang menimpaku disaat kecilku. Namun itu membuat hatiku tenang dan lega rasanya. Terkadang sambil menangis aku menulis kisah sedih yang aku alami saat itu. Terkadang aku bahagia saat mendapat nilai bagus dan sanjungan dari guruku. Dimanapun aku diajak mengunjungi toko buku atau toko yang ada alat tulisnya aku selalu mencari-cari diary yang lucu-lucu sampul dan isi nya berwarna warni menarik hati. Meskipun aku sering hanya mampu menyentuh dan membuka buka buku catatan harian yang lucu dan bagus itu aku merasa bahagia. Karena bapak dan ibu ku hanyalah guru yang saat itu gajinya untuk menghidupi kami berenam sangatlah butuh banyak pengeluaran dan membutuhkan pola hidup hemat. Aku adalah anak keenam sehingga kakak-kakakku sudah mulai mengenyam pendidikan yang membutuhkan biaya, selisih kami masing -masing dua tahun.
Saat aku menginjak masa SMP, aku harus ke kota untuk meneruskan pendidikan lebih tinggi karena di desaku belum ada SMP. Dari situ aku mulai menyisihkan uang saku aku untuk membeli buku harian yang menurut aku lucu dan harganya terjangkau kantongku. Sampai aku melewati masa SMA sudah beberapa buku harian yang aku tulis. Aku memilih buku harian yang ada kuncinya karena aku lebih merasa aman dan nyaman. Aku merasakan dengan menulis apapun yang aku alami adalah jalan yang paling tepat. Berkeluh kesah atau curhat dengat orang tuaku saat itu tidak mungkin aku lakukan. Beliau berdua sudah sibuk dengan urusan beliau sendiri. Semua kakak-kakakku sibuk dengan diri mereka sendiri. Tidak ada yang dapat aku jadikan tempat bercerita bahkan bertemu mereka pun hampir jarang saat aku kelas satu SMA karena mereka sudah mulai kuliah dan kost ke kota lain. O ya kakak-kakakku kempatnya adalah laki-laki dan hanya satu kakak perempuanku. Namun selisih aku dan kakak perempuanku jauh enam tahun. Sehingga kakak perempuanku pun tak begitu dekat denganku.
Aku merasa dengan menulis apa yang aku alami. aku rasakan dapat membuat hati dan jiwaku tenang. Terkadang aku ingin membongkar bongkar lagi semua catatan harianku di rumahku dulu. Mungkin bisa aku temukan. Karena semenjak aku kuliah dan bekerja di kota lain semua buku harianku tak tahu dimana keberadaannya. Dan kini aku mulai menulis lagi untuk menuangkan semua yang kualami dalam perjalanan hidupku. Aku tak peduli mungkin tulisanku masih tak berarti namun bagi aku adalah sesuatu sekali bisa menulis dan menuangkan perasaan pada blog ini. Aku juga tak pandai merangkai kata , namun aku berusaha menulis apa adanya. Mungkin karena aku masih pemula maka bahasaku masih sederhana. Dan yang terpenting bagiku adalah apa yang ada di benakku dapat aku curahkan tanpa ada kepura-puraan.
Terimakasih gurusiana.id yang sudah memfasilitasi aku dengan adanya blog ini
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren ulasannya bunda Ani. Menulis adalah wisata hati .Salam literasi
Kebiasaan menulis dari tanpa disadari memberi kontribusi yang luas biasa dalam menulis. Semangat berkarya ibu.
Semoga sukses dgn karya karyanya...salam sehat selalu
Aamiin.. salam literasi sehat dan bahagia bapak..