Tantangan hari ke-83

Memasuki hari ketiga mengajar online yang berkolaborasi dengan Jateng pintar dan BPTIK DIKBUD .

Tepat jam 13.00 jadwal mengajar ku di mulai. Seperti hari sebelumnya aku mempersiapkan segala sesuatunya. Sengaja aku mempersiapkan lebih pagi di bandingkan hari sebelumnya.

Jam 11.00 aku memasuki room yang sudah di siapkan untuk pembelajaran online ku.

Terkejut aku di buatnya karena begitu kumemasuki ruangan sudah nampak 3 anak yang ada di room tersebut.

Anak- anak terlihat kebingungan "eeeh ada nama Ani Amimah S.Pd , gurune masuk-gurune masuk".

Terdengar juga suara kerbau, ayam yang kurasakan begitu menyenangkan hati.

Ku sapa anak tersebut, "Nok kok gasik masuk roomnya, kita belajar dimulai jam 13.00, biar kuota hemat silahkan keluar dari room dulu.

Serempak mereka.menjawab"nggih bu",

Setelah beberapa saat ku tengok lagi room tersebut, eee kok masih di room dan mereka sambil berbincang-bincang memainkan microfon..

Sekali lagi anak-anak itu mengatakan "Weh ada ibuk e lagi", kemudian kusapa mereka, "kamu kelas berapa Nok?" Mereka menjawab " kelas VII buk",

Dari SMP mana Nok? " Mereka menjawab " dari SMP 1 BULU , Dalam benakku kukira bulu itu Semarang, eee tak taunya mereka menjawab kabupaten Rembang Bu.

Duh duh duh, dari perbincangan mereka " kok lama ya gak di mulai mulai". Hmmm luar biasa anak-anak dari daerah ini, mereka begitu bersemangat ingin belajar matematika yang akan ku ajarkan

Hati nuraniku yang sudah begitu lama bergelut dengan dunia pendidikan merasa bangga dan iba dengam anak-anak ini. Anak-anak ini begitu kangennya mendengar guru menerangkan dan bercanda sesama teman di kelas.

Hebat , anak- anak hebat, semangat anak inilah yang bisa menyemangati diriku untuk mengajar lebih baik lagi dan tak boleh putus semangat.

Ternyata anak-anak ini memang haus akan ilmu.

Terbukti setelah aku menerangkan dan kuselingi dengan tanya jawab, ternyata anak yang dari daerah ini tak mau kalah dengan anak yang dari kota Semarang.

Anak-anak yang luar biasa,di pundakmulah tempat kami akan memberika tongkat estafet.

Jadilah kau anak yang hebat, dan berkarakter baik.