Ani Arlina

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Terima Kasihku Untukmu Belia

Terima Kasihku Untukmu Belia

Terima Kasihku Untukmu ‘Belia’

Oleh ANI ARLINA K.

Tahukah Belia, kalau Kamu kini sudah kuanggap sahabatku? Ibu mengenalmu sejak Kamu mulai pertama kali terbit. Jujur saja setelah membaca karaktermu, Ibu langsung terpesona. Dandananmu serasi serta enak dipandang. Komik Abel dan Lia sangat difavoriti para siswaku.

Suara Hati Pelajarmu enak didengar. Wawasan pengetahuanmu penting untuk diketahui para remaja. Yang tak kalah menariknya, bahasamu gaul. Semua penyajianmu itu telah membuat anak didik Ibu terpikat dan menyenangimu.

Oh ya, Ibu adalah seorang pengajar bahasa dan sastra Indonesia di SMPN 4 Cimahi. Dahulu Ibu hanya memperkenalkan dirimu hanya sebatas lingkungan keluarga. Di rumah kami membaca dan kerap mendiskusikan rubrik-rubrikmu bersama anak-anak ketika memasuki usia remaja. Kemudian karena menurutku isinya menarik dan penting, Ibu juga membawa Kamu ke ruang kelas. Rubrik yang dikemas dengan jelita baik pembeberan ragam profil sekolah seJawa-Barat maupun paparan peristiwa aktual yang menyangkut keremajaan.Nah, bagian yang sangat kusukai tuk dibawa ke ruang kelas yaitu Inspirasi, Selancar, Bebaskeun, Reviu buku-film-musik, cerpen keren. Tanya jawab dengan Teh Tisha, Kang Sauqi, juga disukai apalagi berhadiah kaus TC-29 bagi pertanyaannya yang dimuat.

Rubrik yang Ibu bawa untuk jadi bahan pembelajaran di kelas yaitu dramatisasi Abel dan Lia ke depan kelas untuk icebreaker. Cerpen keren untuk diapresiasi unsur intrinsiknya. Selancar untuk dicari ADIKSIMBAnya.

Perdebatan para guru bahasa Indonesia kerap terjadi karena Kamu berbahasa ala remaja. Kamu tidak menggunakan bahasa yang baik dan benar sebagaimana yang digunakan ragam formal. Hal inilah yang kuselusuri berhubung tugasku berhubungan dengan siswa remaja. Ternyata menurut penelitian penggunaan bahasa manapun di seluruh dunia, bahasa remaja ini punya ragam tersendiri khususnya tuk ragam percakapan. Mereka punya bahasa yang mereka gunakan yang disebut bahasa gaul. Seperti kata cowok, cewek, aslinya, keren, imut, bokap, bohay, diputusin, jadian, nembak, dsb. Remaja Amrik pun memakai kata want to jadi wanna, go to jadi gonna. Di Ausie football jadi footy dsb. Menurut Taufik Ismail dan Anton M. Muliono bahwa anak usia SD atau hingga berumur 12 tahun mereka menggunakan bahasa Indonesia ragam baku, hal itu bisa kita lihat dalam majalah Bobo. Selepas Mahasiswa bahasa yang mereka gunakan kembali menggunakan bahasa Indonesia baik dan benar. Nah, karena remaja punya ragam bahasa Slank atau bahasa gaul inilah yang mencirikan mereka bukan kanak lagi ataupun bukan orang dewasa yang harus sangat taat aturan serta cerminan mereka bebas berkreasi termasuk menciptakan bahasa gaul, maka karangan remaja juga mencirikan hal tersebut. Majalah Remaja Hai dan lembaran Belia pun mencirikan bahasa gaul tersebut. Oleh karena itu, Ibu dengan percaya diri membawamu pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas sah adanya.Para siswa boleh menggunakan bahasa gaul untuk mengekspresikan karangan cerpennya, reviu buku, karangan selancar dan inspirasi, serta Bebaskeun.

Hanya sayang puisi remaja tidak ada ruang padamu, Belia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Belia, forum menulis untuk siswa remaja atau Belia terbit setiap Selasa di koran Pikiran Rakyat, Bandung Jawa Barat Indonesia.

01 Mar
Balas



search

New Post