Entah Apa yang Merasukiku
Nama lengkap saya Siti Rohani, S.Pd. Saya mengajar kelas 6 di Sekolah Dasar Negeri 002 Balikpapan Kota. Siswa siswi saya biasa menyapa saya dengan panggilan Bunda Anie. Saat ini saya mendapat tugas untuk menulis pengalaman menjengkelkan yang tak terlupakan. Sepertinya saya seringkali mengalaminya. Namun jujur saja, saya bingung untuk menulis apa. Rasa jengkel yang pernah saya alami tiba-tiba lenyap. Gugup, galau, dan entah apalagi perasaan saya saat ini. Intrukstur saya ini membuat saya sulit untuk berpikir normal. Bahkan mengingat saja seperti tak mampu. Entah apa yang merasukiku.
Dalam hati saya terkikik sendiri. “Ada apa dengan saya? Masa sih, workshop kali ini membuat saya begitu sutris”.
Padahal saya sudah pernah mengikuti workshop sejenis, yang sudah pasti sama, sangat menguras tenaga dan pikiran. Tapi tugas dadakan kali ini benar-benar membuat saya linglung. Apakah saya belum siap untuk mengikuti kegiatan ini? Atau terlalu banyak hal dan tugas di sekolah yang menanti untuk saya selesaikan.
“Wow, super sekali!” takjub dalam hati saya.
Ternyata dipaksa untuk menulis sesuai tema itu sangat menguras rasa, pikiran,dan energi ya, (sambil senyum-senyum sendiri). Pantas saja siswa saya seringkali bolak-balik ijin ke kamar kecil ketika saya minta untuk mengarang. Mengarang bebas saja cukup membingungkan, apalagi dengan tema yang ditentukan. Tentu saja membuat mereka beser seketika. Sama seperti saya saat ini. Tiba-tiba kampung tengah yang tadinya kenyang, terasa melilit lapar minta diisi ulang. udah ah, jangan dipaksa untuk meneruskan. Bisa semakin ngaco yang saya tulis nanti.
Untung saja tugas ini boleh dilanjutkan di rumah dan didateline pukul 19.30 untuk dikumpulkan via email ke Bapak narasumber yang baik hati. Dengan senyum yang semakin lebar dan percaya diri yang meningkat, saya melangkah meninggalkan ruang workshop bersama kawan-kawan. Di hati kecil saya yakin akan bisa menyelesaikan tugas ini dengan lebih baik.
Tapi harapan seringkali tak sesuai kenyataan. Begitu tiba di rumah langsung disambut senyum manis buah hati kesayangan bunda di depan pintu. Lelah yang tadinya menumpuk menjadi sirna seketika. Setelah beberapa saat bermain dengannya, saya kemudian disibukkan dengan rutinitas sore hari hingga azan magrib berkumandang, makan malam bersama, dan diakhiri sholat Isya berjamaah.
“Akhirnya bisa santai juga” ujar saya dalam hati seraya bersandar di sofa panjang ruang tengah sambil menatap dinding biru cat rumah yang sudah sedikit memudar.
Tersentaklah saya ketika melihat jarum pendek jam dinding tepat berada diantara angka 7 dan delapan.
“OMG, apa kabar dengan tugas Pak Eko!” Segera saya berdiri dan berlari ke dalam kamar mencari laptop kesayangan. Alhasil hanya tiga paragrap inilah yang bisa saya tambahkan untuk tugas perdana ini.
Mohon maaf ya Pak Eko. Tugas kali ini saya akhiri sampai sini saja. Daripada Bapak jadi mual ngebacanya (hihihi). Atau jangan-jangan saya bisa jadi gila,Pak.
Terima kasih Pak Eko…
#sagusabubalikpapan2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar