Bebek Kaliyo? No!

Bebek kaliyo sebuah rumah makan dengan menu andalannya Bebek. Saya kurang yakin. Karena saya belum pernah masuk, apalagi menikmatinya. Apakah itu hanya sekadar nama? Entahlah. Lagi pula saya tidak suka bebek.

Secara bahasa saya mengartikan bahwa kaliyo itu masakan bersantan seperti rendang basah (tidak kering) masih terlihat kuahnya atau rendang setengah matang. Lauknya bebek. Mungkin ada juga menu lainnya selain dari bebek. Bebeklah yang menjadi ikonnya.

Kali ini saya tidak membahas lebih jauh tentang bebek kaliyo tetapi kaliyo kentang plus telur puyuh.

Hari ini saya memasak kaliyo telur puyuh dicampur kentang yang kecil-kecil, dan sedikit ikan teri.

Bumbu dan cara membuatnya tidak jauh berbeda dengan membuat rendang. Bedanya terdapat pada lauk dan kelapa. Kaliyo kentang dan telur puyuh ini hanya mengunakan 2 butir kelapa. Kalau rendang 1 kg daging, kelapanya 5 butir. Itu resep rendang ibu saya. Tergantung selera juga ya. Kalau kelapanya besar, bagus, tua, 4 butir juga cukup ya.

Terkadang bingung mau memasak apa? Saya tidak bermasalah dengan makanan. Lidah saya familiar. Meskipun saya asli dari Padang, bila masuk ke warteg oke-oke saja, masakan Sunda juga oke. Berbeda dengan anak saya. Dia susah makan. Bila saya mau ke pasar, saya tanya dulu, mau apa? Sebagai ibu pasti kawatir bila anak tidak nafsu makan. Makanya ibu harus berpikir cermat, cerdas. Alhamdulillah, kaliyo telur puyuh ini disukai anak saya.

Cimanengah, 11 Juni 2022