Insiden di Senja Hari

Apes, celaka, siapa yang mau? Siapa yang tahu? Tidak ada. Semua sudah diatur. Sudah menjadi suratan.

Menjelang sore hujan mengguyur Kota Bogor. Mungkin tidak semua karena di Bogor sering terjadi hujan lokal.

Di sebagian tempat hujan sudah reda, di sebagian tempat yang lain, hujan baru turun.

Waktu sudah menunjukkan pukul 17.00. Hujan baru saja berhenti. Maksud hati mau ke Ciapus. Ada sesuatu yang mau diambil. Jalanan tidak begitu padat. Karena banyak warga yang sudah mudik ke kampung halamannya.

Motor saya pacu, tidak begitu kencang. Harapannya cepat sampai dan cepat kembali lagi. Sudah mepet menjelang magrib. Alhamdulillah sampai di tempat tujuan. Tidak lama di sana. Motor saya putar balik. Saya telusuri jalan dalam keremangan. Masih membekas sisa hujan di jalan. Saya tahu jalannya licin. Saya cukup pelan. Tiba-tiba, brak motor saya rebah di tengah jalan. Astagfirullah, astagfirullah.

Untung tidak terlalu ramai. Allah SWT masih mengasihi dan menyayangi saya. Motor saya diangkat oleh orang-orang yang kebetulan ada di pinggir jalan tersebut.

"Hati-hati Bu, licin," kata mereka.

Saya ingat dan saya sudah merasa hati-hati. Lapi pula ban motor saya masih baru.

Yach, begitulah. Kita tidak tahu kalau apes atau akan celaka. Hanya Allah Yang Maha Tahu.

Dengan bismillah saya pacu lagi motor menuju rumah. Sepertiga jalan azan magrib berkumandang. Tanggung buka di rumah saja. Gerimis pun membasahi jaket yang membalut tubuh.

Sampai di rumah baru tahu dan menyadari. Telapak tangan mengelupas dan lutut memar. Astagfirullah

Cimanengah, 1 Mei 2022