Jeritan Hati (Tagur 167)
Jeritan Hati
Siapa yang tak kecewa
Saat orang lain begitu kagum dan menghormati
Hati serasa tersanjung
Bagaimana dengan anak sendiri
Dia meronta, membantah setiap kata
Hati ibu pun terluka
Serasa seluruh jiwa raga terkoyak
Saat orang lain menghargai diri ini
Bagaimana dengan anak sendiri
Dia pergi tanpa permisi, membawa gejolak hati
Ibu pun menangisi diri
Ibu mana yang ingin anaknya terluka, merana, sengsara?
Tidak ada, tidak ada
Kau tak paham anakku
Bagaimana jiwa dan raga ini merintih pilu
Membesarkanmu sambil berjibaku
Pagi, siang, malam waktuku hanya memikirkanmu
Sadarkah kau anakku?
Cimanengah, 16 Juni 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar