Mardianis

Saya Anies Piliang dari Paninjauan Solok. Merantau ke Bogor. Alhamdulillah, sudah 30 tahun mengadu nasib di Kota Hujan. Saat ini saya bertugas di SMPN 13 Kota B...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menembus Gerimis Malam (Tagur 115)

Menembus Gerimis Malam

Ba'da ashar langit tampak kelam. Pertanda hujan akan segera turun.

"Ya Allah, hujanlah sekarang," bisikku di dalam hati.

Aku berharap malam nanti tidak hujan. Karena aku tidak ingin ketinggalan salat taraweh berjamaah di Masjid At Taufik Paledang. Tinggal beberapa malam lagi Ya Allah.

Hujan turun deras sekali namun hanya sesaat. Sepertinya belum puas, masih akan berlanjut.

Guluduk dan kilat bersahutan menghiasi gelapnya malam.

Selepas berbuka segera aku pacu kudaku menelusuri jalanan berteman gerimis. Jas hujan tipis yang aku beli dua hari yang lalu cukup melindungi tubuhku dari terpaan gerimis. Motor aku gas agar berlari kencang. Mulut berkomat-kamit melafazkan nama Allah. Bertasbih dan beristigfar. Harapanku hanya satu, jangan telat dan pakaian tidak basah. Kalau pakaian basah tidak enak masuk ke masjid. Kawatir mengotori masjid.

Alhamdulillah, sampai di masjid masih sepi. Ada sebagian yang masih berbuka. Ada beberapa nasi boks di atas meja.

"Ambil saja, Bu. Masih banyak. Belum berbukakan, "kata pengurus masjid.

Aku sudah berbuka, dengan camilan ringan. Biasanya makan nasi setelah pulang taraweh. Karena sudah rezeki, ya aku ambil saja 1 boks.

Aku menuju lantai atas. Belum ada siapa-siapa selain aku. Aku tempati posisi yang biasa. Paling pinggir sebelah kanan. Sengaja cari tempat di pinggir karena ada masalah dengan kakiku. Kakiku agak sulit kalau dilipat. Bila duduk menghabiskan tempat.

Malam semakin kelam. Hujan belum juga berhenti. Guluduk dan kilat masih menyertai. Aku pasrahkan seluruh jiwa ragaku pada Allah. Allah SWT pasti melindungi. Apalagi berkaitan dengan urusan ibadah. Allah sangat menyukai dan mencintai hamba-hambaNya yang berlomba-lomba dalam kebaikan.

Selesai salat taraweh, gerimos semakin rapat. Biasanya hujan seperti ini awet alias lama. Tak mungkin aku menunggu sampai reda. Kupakai kembali jas hujan murah yang sudah sobek lengannya sebelah. Tetapi masih bisa dimanfaatkan dan melindungi tubuh.

Awali dengan basmallah aku pacu kudaku menembus gerimis malam. Bibir tak henti bertasbih, bertahmid dan bertakbir.

Alhamdulillah sampai di rumah dengan selamat. Yakinlah, hanya Allah Yang Maha Mengetahui atas segalanya.

Cimanengah, 25 April 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post