Menumpang Biduk Tiris(Tantangan Menulis Hari ke 42)#TantanganGurusiana
Maafkan aku, bukan aku menangisi takdir
Engkau datang suatu masa duduk di beranda
Nikah, itu kata akhir dari pertemuan kita
Ucapanmu tak mampu kuelak, keluarga pun mendesak
Menangis aku dalam isak
Putusan sudah bulat, tak ada hak berdebat
Aku terhenyak tak sempat bertindak
Nelangsa jiwa, sukma meratap pilu
Gadis desa yang lugu
Berdua di pelaminan
Ingin aku berlari, berteriak membelah gunung merapi
Dada gemuruh menahan emosi
Untuk apa? Untuk siapa? Aku diam membisu
Kini kujalani, .mengarungi rumah tangga, menyenangi ibu tercinta
Tetapi apa yang kualami? Tak banyak pintaku
Imami aku menapaki jalan hidup penuh onak
Rangkul aku berdua kita menggapai cintaNya
Iringi aku mengejar hidayahNya
Satukan hati, wujudkan mimpi karena Illahi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wow yang mantaps. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Aamiin Aamiin YRA, semoga sehat selalu ya Bun
Satukan hati dan jiwa.mencintai karena Allah
Aamiin Insyaallah
Wooww.... Kreenn....
Terimakasih, Bu, semoga sehat selalu Aamiin