Bu Tini, teman sekantorku. Guru BK satu-satunya. Orangnya luwes, problem solver, fleksibel dalam mengatasi masalah. Multi talenta dalam semua bidang mapel. Namun, beliau jarang tertawa lepas. Sesekali senyum mengembang, tertawa jarang.

Bu Medya hampir sama karakternya dengan bu Tini. Hanya saja, bu Medya sangat kaku, jauh dari fleksibel. Sebagai guru Matematika, senyum adalah harga mahal bagi beliau. Beliau sangat mengharapkan siswa mampu mengikuti arahannya dengan baik. Kaku dan kurang bersahabat, itu kesannya. Namun jauh dalam hatinya sangat perhatian dengan orang terdekatnya.

Hari ini, aku mengungkapkan sebuah survey (yang memang aku sendiri mengarangnya) tentang posisi teman saat berkendara. Kusampaikan bahwa seharusnya memakai sepeda matic haruslah menjadi wanita beneran. Kaki dilipat lurus di depan. Tapi kenyataan yang ada, teman teman masih saja ngangkang. Kupraktekkan gaya mereka dalam berkendara. Semua guru tertawa! Dan kulihat... bu Tini dan bu Medya tertawa sangat lepas. Baru hari ini aku melihat keduanya tertawa begitu lepasnya. Kurasakan bahagia karena telah membuat mereka bahagia.