MOTIVASI IKUT MWC VIII (MEDIAGURU WRITING CAMP)

Mediaguru Writing Camp merupakan kelanjutan dari pelatihan sesi menulis sagu sabu yang sudah saya ikuti bulan Januari lalu tanggal 27-28 tahun 2018. Dimana awalnya adalah merupakan mimpi bagi saya yang unul-unul (baca: lugu) dalam urusan menulis. Terdamparnya saya di grup ini juga bukan serta merta terjadi seperti membalikkan telapak tangan, karena menurut saya ini adalah hal special dimana Tuhan Yang Maha Esa menunjukkan tuntunanNya pada saya.

Betapa tidak? Diawali hanya ngobrol basa basi dengan teman sejawat, Ms. Ahlis yang ternyata dibalik sosoknya yang tenang justru sangat piawai dalam mengekspresikan perasaannya dengan menulis. Dari situlah saya sangat bersyukur bahwa saya telah tersesat dijalan yang benar. Lewat pelatihan sagu sabu (satu guru satu buku) saya benar-benar tidak menyangka kalau kumpulan cermin (cerita mini) inspiratif yang berisi cerita maupun curhatan keseharian antara anak, siswa, dan teman sejawat bisa terwujud menjadi sebuah buku. Dalam proses satu bulan kami dbimbing dengan sabar dan baik oleh tim mediaguru mulai dari writing, editing, proofreading, publishing, bahkan sampai marketing. Benar-benar pelatihan yang super keren menurut saya. Yang paling menegangkan, mengharukan, dan membahagiakan adalah saat saya sudah sangat hopeless karena menunggu cover saya. Eeh…tiba tiba tanpa saya sadari ada bunyi notifikasi email masuk, dan ternyata mediaguru bahkan langsung mengirimkan proofreading beserta cover, hasil editing, dan layout yang cantik dari buku saya yang berjudul “Berhati Tapi Tak Berasa”. Wow…meleleh rasanya hati ini. Dan pada kelanjutannya, terjangkit virus menulis menjadi hal yang sangat menyenangkan yang bisa saya nikmati sekarang ini. Bahasa kerennya, enjoy aja, gitu loh?

Dan sekarang, dalam waktu yang tidak terlalu lama, pelatihan lanjutan yang bertema Mediaguru Writing Camp sudah menunggu untuk diikuti. Sebenarnya awalnya dengan semangat 45 saya memang berniat untuk ikut, tapi karena sesuatu hal yaitu mengikuti workshop afiliasi sekolah dan jadwal kepanitiaan untuk persiapan USBN dan UNBK kelas 12 di sekolah saya yang bertabrakan, maka saya rela untuk tidak mengikuti pelatihan ini. Namun, semua yang ada dibumi ini, Allah lah sang Maha pemilik takdir. Dan saya rasa bukanlah suatu kebetulan tapi memang Allah menurunkan tanngannya untuk membawa saya kembali bisa ikut pelatihan menulis dari seorang sahabat saya, Bunda Reny Sularsih. Dan segala kekhawatiran tentang jadwal yang tabrakan dan segala kesulitannya, tiba-tiba mudah sekali tertata tanpa saya harus kebingungan lagi. Seperti proverb yang menenangkan, “Man Jadda Wa Jadda”. Allah lah sang pemilik takdir. Untuk itu saya sangat bersyukur diberi anugrah untuk berteman dengan beliau. Sungguh, skenario Allah benar-benar keren! Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. So, dalam pelatihan menulis di MWC ini saya akan menulis buku saya yang kedua yaitu buku pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa saya di Analis Kesehatan. Semoga Allah merestui impian saya. Bu Reny, terima kasih ya. You are my booster!

Anik Aniqoh, peserta MWC VIII

Pusdiklat BKK Supriyadi

#17 Maret 2018