Bingkai Kenangan
Bingkai Kenangan
Oleh: Anik Zahra
/1/
dia pernah menjadi penawar bagi sakitku
dia adalah alasan tawa memecah pada hening waktuku
dia serupa mercusuar saat gulita menguasai samudra biru
dia tempat pulang paling nyaman untuk sembunyikan pilu
/2/
Aku dan dia pernah terjatuh pada jurang bernama nestapa
tertatih hapus kecewa berselimut air mata
aku dan dia kerap tertawakan kebodohan yang sama
kemudian terisak sapa perpisahan di persimpangan masa
/3/
kini kami hanya mampu menatap bentangan jarak yang menganga
tak kuasa menggenggam waktu dalam satu kedipan mata
hingga berserak serpihan rindu menuntut sua
merajut kembali lembaran hari yang binasa
/4/
kisah kami abadi dalam bingkai kenangan
perihal dua anak manusia yang fasih mendekap lara
meski tak sempurna tetapi bagiku dia berharga
setia melukis senja di batas usia sebagai sahabat terbaik sepanjang zaman.
.
Jombang, 26 Desember 2021
.
#Tantangan_Menulis_365Hari
#Tantangan_Gurusiana
#Hari_Ke17
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih, Pak Dede. Salam literasi
puisi yg indah, seindah bingkai...
Terima kasih, Pak Siswandi. Mari saling menebar keindahan