JANGAN TAKABUR
#TantanganGurusiana
#Tantangan_365HariMenulis
#Tantangan_Hari_Ke62
.
JANGAN TAKABUR
Saudaraku Gurusianer hebat di seluruh nusantara ....
Ada suatu kisah yang dapat kita ambil sebagai ibrah (pelajaran) untuk kita semua.
Suatu hari di tepi sungai Dajlah, Hasan al-Basri seorang sufi besar melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan dengan seorang perempuan. Di sisi mereka terletak sebotol arak.
Kemudian Hasan berbisik dalam hati, 'Alangkah buruk akhlak orang itu dan akan lebih baik kalau dia seperti aku ...!'
Tiba-tiba Hasan melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam. Lelaki yang duduk di tepi sungai tadi terus terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir lemas. Enam dari tujuh penumpang itu berhasil diselamatkan.
Kemudian dia berpaling ke arah Hasan al-Basri dan berkata, “Jika engkau memang lebih mulia daripada saya, maka dengan nama Allah selamatkan seorang lagi yang belum sempat saya tolong. Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja, sedang saya telah menyelamatkan enam orang.”
Bagaimanapun Hasan al-Basri gagal menyelamatkan yang seorang itu. Maka lelaki itu berkata padanya, “Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping saya ini adalah ibu saya sendiri, sedangkan botol itu hanya berisi air biasa, bukan anggur atau arak.”
Hasan al-Basri tertegun lalu berkata, “Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka selamatkanlah saya dari tenggelam dalam Takjub dan Takabur.”
Lelaki itu menjawab, “Mudah-mudahan Allah mengabulkan permohonan Tuan.”
Semenjak itu, Hasan al-Basri semakin dan selalu merendahkan hati, bahkan ia menganggap dirinya sebagai makhluk yang tidak lebih baik dari pada orang lain.
Jika Allah membukakan pintu Sholat Tahajud untuk kita, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang sedang tertidur nyenyak. Jika Allah membukakan pintu Puasa Sunat, janganlah lantas kita memandang rendah saudara seiman yang tidak ikut berpuasa sunat. Boleh jadi orang yang gemar tidur dan jarang melakukan puasa sunat itu lebih dekat dengan Allah daripada diri kita. Ilmu Allah sangat amatlah luas. Jangan pernah kagum atau takjub dan takabur pada setiap amalanmu.
Saudaraku para Gurusianer hebat ... Di antara pesan Imam Al Ghazali agar selalu melihat orang lain dengan tawadhu' (rendah hati). Beliau mengajarkan bahwa:
فان رايت صغيرا قلت فى قلبك هذا لم يعص الله وانا عصيته فلا شك انه خير منى
Jika engkau melihat anak kecil, katakanlah dalam hatimu: "Ia belum pernah bermaksiat kepada Allah sedangkan aku telah bermaksiat. Tidak diragukan lagi bahwa ia lebih baik dariku."
وان رايت كبيرا قلت هذا قد عبد الله قبلى فلا شك أنه خير منى
Jika engkau melihat orang yang lebih tua katakanlah: "Orang ini telah beribadah sebelum aku melakukannya. Tidak diragukan lagi bahwa ia lebih baik dariku."
وان كان عالما قلت هذا اعطى مالم اعط وبلغ مالم ابلغ فكيف اكون مثله
Jika melihat orang alim, katakanlah: "Orang ini telah memberi (ilmu) apa yang belum kuberi, memperoleh apa yang belum aku peroleh. Maka, bagaimana aku setara dengannya?"
وان كان جاهلا قلت هذا قد عصى الله بجهل وانا عصيته بعلم
Jika dia bodoh, katakan dalam hatimu: "Orang ini bermaksiat dalam kebodohan, sedangkan aku bermaksiat dalam keadaan tahu.
Semoga Allah Azza wa Jalla mengkaruniakan hidayahNya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah untuk senantiasa bersifat tawadhu' dan menjauhkan diri dari sifat takabur.
Aamiin Ya Rabb.
Jombang, 4 November 2020.
Sumber: Kitab Muraqiyul 'Ubudiyah, hlm. 79
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar