KADO ISTIMEWA

Eko mempunyai nasib yang baik karena dapat menikahi seorang wanita yang dicintainya. Namun ia harus bersabar saat dihadapkan kepada sang mertua -sebut saja Pak Ihsan- yang selalu meminta kado ketika hari-hari istimewa, termasuk saat tahun baru nanti.

Menjelang perayaan tahun baru, Eko bersama istrinya menginap di rumah sang mertua. Sebelum berangkat, ia mencoba memutar otaknya. Kado apa yang hendak ia berikan kepada sang mertua.

Sesampainya disana ternyata benar, sang mertua meminta kado dari Eko -menantunya.

“Menantuku, mana hadiah buatku?” pinta Pak Ihsan.

Sembari berjalan tenang menghadap sang mertua, Eko memberikan setumpuk kertas ke tangan mertuanya. Tak disangka Eko ternyata memberikan surat tanah perkuburan lengkap beserta kuitansi pesanan peti mati, batu nisan dan seperangkat alat lainnya. Hadiah tersebut diterima oleh Pak Ihsan dengan tatapan tajam dan merasa tersindir.

Tahun pun berganti. Hari istimewa pun kembali tiba. Pak Ihsan ternyata masih seperti biasanya, meminta kado kepada menantu-menantunya termasuk Eko.

“Nak, mana hadiah untukku?” tanya Pak Ihsan seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Tentu saja tidak ada, kan tahun lalu hadiah dari saya belum sempat terpakai, jadi saya tidak menyediakan hadiah lagi,” jawab Eko sambil nyengir.

“@#?@#?@#?@,” Pak Ihsan pun akhirnya tidak dapat berkata apa-apa.

Eko bahagia. Ia telah berhasil membuat mertuanya tidak meminta kado tiap tahun lagi.

s.e.l.e.s.a.i

Jombang, 25 Desember 2020

__________

#TantanganGurusiana

#Tantangan_365HariMenulis

#Tantangan_Hari_Ke1

#Tulisan_Ke163