Anik Zahra

Anik Zahra adalah nama pena dari NI'MATUZ ZAHROH. Ia adalah seorang guru Bahasa Inggris di MTsN 5 Jombang, seorang ibu dari tiga orang anak, dan penyuka mu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pekerja Malam Dan Tarawih

Pekerja Malam Dan Tarawih

Ada teman yang curhat, dia mengeluh karena selama Ramadan tidak bisa melaksanakan ibadah dengan baik. Waktunya habis digunakan untuk urusan duniawi. Sepanjang hari waktunya untuk mengurus jualan online. Sore sampai malam harinya harus berdagang gorengan tahu solet di pusat jajanan kota kami.

"Selama puasa hampir setengah bulan, aku belum pernah salat tarawih berjamaah di musalla," keluh temanku saat aku membeli gorengan dagangannya.

"Enggak apa-apa, kamu kan masih bisa salat tarawih di rumah selepas jualan," jawabku menghiburnya.

"Tapi kalau aku capek, aku hanya salat isya' saja tanpa tarawih, trus tidur," ucapnya dengan sedih. "Daganganku laris, tapi aku merasa rugi karena tidak bisa melaksanakan amalan Ramadan yang hanya ada setahun sekali ini," lanjutnya.

Dari obrolan singkat dengan temanku, aku jadi teringat kajian kultum yang disampaikan ustaz di masjid. Bulan puasa adalah bulan amal. Semua pintu kebaikan dibukakan, pahala dilipatkan, amalan sunah diluaskan. Dari sekian amalan sunah di bulan Ramadan adalah salat tarawih. Salat yang dapat dikerjakan secara munfarid (sendiri), meski berjamaah lebih utama.

Idealnya, seorang muslim berupaya keras terus menjaganya. Salat yang tidak terulang setiap bulan. Namun begitu, tidak semua muslim mempunyai kesempatan sama di malam hari. Sebagian saudara muslim kita harus berjuang mencari nafkah di waktu itu.

Bagi sebagian pedagang makanan, mereka harus merelakan mengubah jadwal dagang. Yang biasanya menjajakkan di siang hari, rela mengakhirkan ke sore hari bahkan sampai tengah malam. Bagi satpam, perawat ataupun pegawai malam lainnya, meninggalkan tugas bukanlah hal mudah, selain berdampak pada keselamatan orang lain, juga bisa berakibat kehilangan pekerjaan.

Terkadang dirasakan sebagai dilema. Di satu sisi salat tarawih adalah momen tahunan dengan lipatan pahala, di saat yang sama dia harus berjuang menutupi kebutuhan hidup, serta berjuang untuk keselamatan orang lain.

Dengan menilik status hukum taklifi diantara keduanya, didapatkan bahwa menafkahi keluarga adalah wajib, mencari harta halal adalah keharusan, menghindari thoma' (ingin diberi) juga wajib. Adapun salat tarawih, semua ulama sepakat akan kesunahannya.

Sesuai kaidah, kewajiban harus didahulukan dari sunah kala tidak bisa dikompromikan. Berdasarkan kaidah tersebut, tindakan pedagang, satpam, perawat, yang mendahulukan kewajiban atas sunah sudah benar secara fiqih.

Sekiranya menyisakan waktu, dia masih berkesempatan mengerjakan tarawih. Tarawih bisa dikerjakan setelah selesai kerja, saat tengah malam maupun saat waktu sahur. Bahkan masih berkesempatan melaksanakannya secara berjamaah, dengan keluarga yang ada di rumah.

Intinya, selama belum memasuki waktu subuh, siapapun masih berkesempatan salat tarawih. Mudah-mudahan kita selalu diberi kemudahan dalam menjalankan syariat Allah swt.

.

Jombang, 26 April 2021 / 14 Ramadan 1442 H.

_____________

#TantanganGurusiana

#Tantangan_365HariMenulis

#Tantangan_Hari_Ke9

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

ulasan yg sangat informatif.sukses selalu

27 Apr
Balas

Terima kasih Pak Abu. Salam literasi

28 Apr



search

New Post