Anik Zahra

Anik Zahra adalah nama pena dari NI'MATUZ ZAHROH. Ia adalah seorang guru Bahasa Inggris di MTsN 5 Jombang, seorang ibu dari tiga orang anak, dan penyuka mu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pembatasan Syahwat Berskala Besar (PSBB)

Pembatasan Syahwat Berskala Besar (PSBB)

Salah satu tujuan berpuasa adalah memiliki kecakapan pengendalian nafsu, yang selanjutnya kecakapan ini menjadi bekal untuk sampai pada derajat taqwa. Ketaqwaan bisa diraih setelah berhasil menundukkan hawa nafsu. Taqwa sendiri berarti imtisal, yaitu meniru titah Allah karena Allah, bukan karena nafsu.

Panduan operasional berpuasa terdapat pada ilmu fiqih. Dengan mengikuti aturan fiqih, ibadah puasa layak disematkan label sah. Sah dalam terminologi Fiqih berarti keterpenuhan semua tuntutan yang terwujud dalam bentuk syarat, rukun, serta keterlindungan dari hal-hal yang membatalkan.

Terma sah dalam fiqih berbeda dengan terma maqbul ataupun mabrur, yang secara hirarki berada di atas tingkatan sah. Dalam perbincangan fiqih, kedua istilah ini tidak banyak diketengahkan. Hal ini mudah kita baca, karena fiqih berbicara ihwal ketentuan-ketentuan hukum syar'i yang memerlukan batasan-batasan yang tegas demi mendapatkan kepastian hukum. Sehingga jarang menyertakan panduan moral.

Berangkat dari lanskap di atas, bahasa yang digunakan mesti menopang kebutuhan fiqih. Karenanya bahasa fiqih adalah bahasa hukum, yang mengharuskan pemakaian diksi yang tegas, lugas, teliti, dan terkadang "mengagetkan". Penting bagi kita memahami tata letak fiqih seperti ini.

Dalam ketentuan fiqih puasa, diterangkan bahwa yang membatalkan puasa banyak berkutat di sekitar dua syahwat. Syahwat makan dan minum yang ada di lokus mulut, serta syahwat jima' pada lokus kemaluan.

Lalu, apakah puasa sebatas itu? Hanya menahan dua syahwat serta mengabaikan syahwat lainnya? Kemudian dengan modal itu manusia menjadi pandai mengendalikan nafsu yang ujungnya membentuk pribadi taqwa?

Syahwat manusia memang satu, tapi saluran eksternalnya ada banyak, bukan hanya mulut dan kemaluan. Semua bagian tubuh manusia berpotensi menjadi "agen penyalur syahwat". Tangan, telinga, mata, kaki, lidah, dapat dimanfaatkan sebagai kendaraan syahwat.

Membatasi puasa hanya pada dua saluran syahwat berimbas pengabaian atas saluran syahwat lainnya, yang bisa jadi lebih sulit ditundukkan, semisal syahwat pandangan. Model pembatasan syahwat berskala kecil ini, sering dinamakan sebagai puasa awam, yang kurang berefek banyak dalam penundukkan nafsu.

Bagaimana tidak, puasa adalah latihan total mengendalikan syahwat, sementara yang dikendalikan hanya dua syahwat, di sisi lain saluran syahwat lainnya dibiarkan berkeliaran tidak terkontrol. Yang terjadi dia tidak sedang mengontrol syahwat secara total, yang terjadi hanya mengontrol dua saluran syahwat dari sekian banyak saluran.

Oleh karena itu, yang diperlukan adalah Pembatasan Syahwat Berskala Besar (PSBB), dengan mengetatkan seluruh akses syahwat melalui jalur-jalur yang mungkin ditunggangi. Mulai dari pengetatan pemakaian mata, telinga, lidah, tangan, dsb. Puasa model ini biasa disebut dengan puasa khusus. Puasa yang tingkatannya berada di atas puasa awam. Puasa yang bukan saja sah secara fiqih, tapi juga maqbul di sisi Alloh.

Dalam literatur fiqih bukan tidak disinggung sama sekali, walau gaungnya mungkin tidak terlalu kencang. Saat membincangkan hal-hal yang makruh saat berpuasa, disebutkan larangan pemuasan berbagai hasrat, hasrat penglihatan, pendengaran, pembicaraan, dll. meski itu dari perkara yang mubah (boleh).

Jombang, 1 Mei 2021 / 19 Ramadan 1442 H.

_____________

#TantanganGurusiana

#Tantangan_365HariMenulis

#Tantangan_Hari_Ke13

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya

01 May
Balas

Terima kasih Bunda

02 May



search

New Post