Penyair Pasca-kontemporer
Penyair Pasca-kontemporer
Oleh: Anik Zahra
/1/
Apa yang salah?
ketika kata demi kata dapat terangkai
ketika diksi-diksi indah mengalir
ketika bait-bait puisi tercipta
ketika sebuah karya berharap pada sebuah keuntungan.
/2/
Deg!
Aku tercengang
butuh menata perasaan
agar dapat mengatakan
bahwa congkak dan sinis itu cukup mencederai.
/3/
Begitu ganas
Begitu sentimentil
Begitu feodal
sebuah idealisme puisi pascakontemporer.
/4/
Jangan silau oleh kebaruan
Jangan silau oleh popularitas
Jangan silau oleh otoritas
bila tidak ingin berlapis-lapis cacat akal.
/5/
Ingat, Kawan!
Satu kalimat Pushkin yang terngiang;
"Menulis (memang) untuk kesenangan,
(tetapi) mempublikasikannya adalah untuk uang!"
/6/
Mari akhiri keributan kecil dk bilik prosa
Mari merangkul hangat jagat sastra
Mari membumi
buat otang-orang yang pura-pura melangit.
.
Jombang, 21 Januari 2022
.
#Tantangan_Menulis_365Hari
#Tantangan_Gurusiana
#Hari_Ke19
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar