Anik Zahra

Anik Zahra adalah nama pena dari NI'MATUZ ZAHROH. Ia adalah seorang guru Bahasa Inggris di MTsN 5 Jombang, seorang ibu dari tiga orang anak, dan penyuka mu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sinyo Belanda dan Gadis Pribumi -Part 1

Sinyo Belanda dan Gadis Pribumi -Part 1

1928 – Sinyo Pieter Zentgraaff baru saja kembali dari mengunjungi kebun sawit dan kopinya di Yogyakarta. Daerah ini memang indah sekali. Sebuah tempat yang benar-benar terpisah dari hiruk pikuk masyarakat. Tempat ternyaman dan sempurna bak surga bagi orang yang tidak gemar bersosialisasi, yang menyukai kesunyian dan kesendirian.

Sewaktu menikmati cuaca indah selama sebulan di Yogyakarta, Pieter berkenalan dengan seseorang yang amat memesona: dewi sejati di matanya, selama gadis itu tak menaruh perhatian atas dirinya. Pieter tak pernah menyampaikan cintanya secara terang-terangan. Meski begitu, seandainya tampang bisa berbahasa, orang paling tolol sekalipun pasti bisa menebak bahwa sang Sinyo Belanda jatuh cinta habis-habisan. Gadis itu akhirnya mengerti perasaan Pieter, dan membalasnya dengan satu pandangan, pandangan termanis yang bisa dibayangkan.

Adalah Gerbera, seorang gadis pribumi yang amat menggemari buku kumpulan surat Kartini Door Duisternis Tot Licht yang terjemahannya, Habis Gelap Terbitlah Terang. Dia menyepakati cita-cita Kartini dan ingin melanjutkan serta menyebarluaskan pemikirannya, kemudian aktif di seksi Perempuan Jong Java ketika bersekolah di MULO (setingkat SMP). Seperti Kartini, sejak remaja dia aktif menuliskan buah pikiran tentang perempuan.

Gerbera sungguh gadis yang mengesankan. Dia pasti tak bisa membayangkan, betapa hati Pieter langsung menyukainya ketika melihat matanya yang hitam menyipit penuh curiga di bawah alisnya sewaktu Pieter datang dari berkuda.

“Gerbera?” tanya Pieter.

Gadis itu hanya mengangguk. Dia membenahi beberapa buku dalam dekapannya yang nyaris jatuh.

“Ik hou van jou. Ik hou zielsveel van jou,” ucap Pieter dengan lembut. Dia tak ragu mengungkapkan cintanya pada seorang gadis pribumi. Seketika wajah Gerbera bersemu merah, hatinya berbunga-bunga, dia pun tak mampu menyembunyikan perasaan bahagianya.

Kisah asmara Sinyo Belanda dan gadis pribumi pun berlanjut hingga ke pelaminan. Meskipun Pieter mendapat tekanan dari keluarganya di Belanda untuk menikah dengan gadis Belanda, hatinya telanjur mencintai gadis pribumi. Dia pun tak peduli jika mendapat ancaman dari kolonial Belanda. Dia siap jika semua sepak terjangnya untuk membela negara jajahannya akan berimbas pada kebun sawit dan kopi yang bakal dirampas paksa oleh Dedrick Van Dirk–Kepala Intel Kolonial Belanda.

_____bersambung_____

Jombang, 8 Februari 2021

#TantanganGurusiana

#Tantangan_365HariMenulis

#Tantangan_Hari_Ke8

🌼🌼🌼

Catatan Kaki:

Ik: Saya

Jij: Kamu

Ik hou van jou: Aku mencintaimu

Ik hou zielsveel van jou: Aku sangat mencintaimu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post