PENTIGRAF 3

Tantangan menulis gurusiana hari ke-11

Galau

Oleh : Anis Afifah

Tahun ini Dewi mendapat tugas sebagai panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) di sekolah. Usia Dewi kini menginjak 29 tahun, tapi sampai saat ini masih senang sendiri. Hari itu Dewi mulai melaksanakan tugasnya sebagai panitia. Dewi tidak menyadari ada yang diam-diam memperhatikannya dari luar ruangan. Ketika sampai pada nomor pendaftar 20, seorang laki-laki maju dan duduk di kursi di hadapan Dewi Saat Dewi meminta map kelengkapan pendaftaran peserta didik Dewi sangat kaget. “Apa kabar Dewi…akhirnya aku bisa menemukan kamu setelah sekian lama aku mencarimu”, sapa laki-laki itu yang tak lain adalah Indra mantan kekasihnya.

Bertahun lamanya Dewi berusaha melupakan semua kenangan manis bersama Indra kekasih yang sangat dicintainya. Namun semakin berusaha melupakan semakin terbayang semua masa indah yang pernah dilaluinya bersama Indra. Dewi sangat merasa tersiksa dengan perasaannya. Apalagi saat ingat pengkhianatan yang dilakukan Indra dengan wanita itu. Kenapa tiba-tiba sekarang Indra malah ada di hadapannya? Tentu saja ini akan membuka kembali memori yang ingin dikuburnya dalam-dalam. Kehadiran Indra membuka kembali luka hatinya. Ternyata pertemuan mereka bukan suatu kebetulan, hal ini sudah direncanakan oleh Indra saat sudah mengetahui keberadaan Dewi. Indra memanfaatkan kesempatan saat keponakannya ingin mendaftar ke sekolah tempat Dewi mengajar.

Indra kemudian mengajak Dewi ke kafe yang letaknya tidak jauh dari sekolah. Dewipun minta ijin kepada temannya agar menggantikan tugasnya sementara. Sesampainya di kafe, Indra memesan minuman untuk mereka berdua. Sulit sekali rasanya akan memulai pembicaraan, apalagi sejak tafi Dewi hanya diam membisu. Indra sangat berharap Dewi masih mau menerimanya kembali. “Wi, aku benar-benar minta maaf dan sangat menyesali kejadian dulu itu. Sebenarnya tidak ada apa-apa antara akau dan Mira. Mira menjebak aku, sejak kejadian itu aku langsung meninggalkan Mira karena aku gak mencintai dia Wi. Maukan kamu memaafkan aku dan kita kembali bersama seperti dulu”, pinta Indra. Dewi masih terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata, membuat Indra semakin semakin serba salah dan makin menyesali kejadian beberapa tahun lalu. “Maafkan aku Mas, aku belum bisa melupakan kejadian itu, bertahun lamanya aku mencoba menata hatiku, tapi rasa sakit itu masih saja terasa “, jawab Dewi sambil terisak. Membuat Indra tertunduk lesu. Sebenarnya Dewi sangat mencintai Indra dan masih berharap bisa merajut masa depan bersama lelaki pujaannya itu. Tapi entahlah, Dewi masih ragu dengan keputusamnya. Apakah nanti dia akan bahagia bersama Indra.