Anis akromiyah

seorang guru di sekolah negeri kayangan yang pengen sekali mengubah kayangan yang hanya penuh imaginasi dengan sekolah real yang penuh dengan semangat kerja men...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ibuku dan katarak

Ibuku dan katarak

Suatu hari ibuku yang telah berusia 65 tahun mengeluh matanya sakit dan penglihatannya agak berkurang. Aku membawa beliau ke dokter mata, setelah di periksa ternyata ibuku terkena katarak.

Katarak adalah lensa mata yang menjadi keruh, sehingga cahaya tidak dapat menembusnya, bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total. Dalam perkembangannya katarak yang terkait dengan usia penderita dapat menyebabkan pengerasan lensa, menyebabkan penderita menderita miopi, berwarna kuning menjadi coklat/putih secara bertahap dan keburaman lensa dapat mengurangi persepsi akan warna biru. Katarak biasanya berlangsung perlahan-lahan menyebabkan kehilangan penglihatan dan berpotensi membutakan jika katarak terlalu tebal. Kondisi ini biasanya memengaruhi kedua mata, tetapi hampir selalu satu mata dipengaruhi lebih awal dari yang lain.

Sebuah katarak senilis, yang terjadi pada usia lanjut, pertama kali akan terjadi keburaman dalam lensa, kemudian pembengkakan lensa dan penyusutan akhir dengan kehilangan transparasi seluruhnya. Selain itu, seiring waktu lapisan luar katarak akan mencair dan membentuk cairan putih susu, yang dapat menyebabkan peradangan berat jika pecah kapsul lensa dan terjadi kebocoran. Bila tidak dioperasi, katarak dapat menyebabkan glaukoma. (https://id.wikipedia.org/wiki/Katarak)

Di Sabtu pagi, 13 Januari 2018 pukul 07.00 wib, aku mengantar ibuku ke rumah sakit swasta di Semarang. Aku terpaksa meninggalkan tugas mengajarku sementara, padahal di hari itu aku harus mengajar kelas 9B, 9C, dan 7C, disiang harinya harus mengisi jam tambahan sampai pukul 02.30. tapi semua itu harus aku tinggalkan demi kesembuhan ibuku tercinta.

Jarak antara rumahku dan rumah sakit lumayan jauh, kami naik grabcar, sebuah transportasi online. Lalulintas di pagi itu sangat padat, akhirnya kami sampai dirumah sakit pukul 07.30 wib. Di tempat pendaftaran antrian sudah panjang, tapi dua hari sebelumnya aku sudah daftar online dan dapat nomer urut 2. Sekarang tinggal regustrasi ulang, tetapi untuk registrasi aku dapat nomer C35, padahal saat itu baru C12 yang baru dipanggil. Dengan sabar kami menunggu panggilan, aku mempunyai inisiatif untuk mengantar ibuku ke ruang poli mata dulu, dan ibuku setuju. Sesampai dipoli ternyata dr. Mastuti sudah datang, aku bilang ke perawat, ibuku disini dulu, aku mau antri dulu di pendaftaran.

Waktu menunjukkan pukul 08.30 tapi aku belum kunjung dipanggil juga, tiba-tiba petugas mengumumkan “pasien dr. Mastuti yang mau operasi mohon berkas pendaftaran dikumpulkan didepan”. Segera aku dan ternyata banyak juga pasien yang mau operasi katarak pagi itu, mereka berebut mengumpulkan berkas.

Setelah selesai di tempat pendaftaran, aku menuju poli, ternyata ibuku sudah dipanggil masuk dan di minta menunggu untuk operasi. Kami menunggu dengan sabar, pukul 11.00 akhirnya kami dan pasien lainnya yang berjumlah 16 pasien termasuk ibuku berjalan menuju ruang operasi. Satu demi satu pasien dipanggil untuk masuk ruang operasi, dan tibalah ibuku dipanggil. “Ibu Shofiah…” kuantar ibuku masuk, dalam hati aku berdoa semoga lancar.

Aku menunggu dengan sabar dan selalu berdoa, akhirnya ibuku keluar dari ruang operasi pukul 12.00. Alhamdulillah semua lancar, kami tidak di punggut biaya sepersenpun karena ibuku memakai asuransi BPJS. Akhirnya kami pulang dan pada Senin, 15 Januari besuk ibuku harus control lagi di pagi hari. Aku kepikiran lagi, “duh aku harus ijin lagi…maaf siswa siswiku …ibu harus ijin lagi..”.

Semoga besuk Senin tidak antri sehingga aku bisa memberi tambahan pelajaran disiang hari. Semoga ibuku selalu diberi kesehatan…I love u my mom.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terharu

14 Jan
Balas

Mksh bu

14 Jan
Balas



search

New Post