Kemudian Nia dan Firman mengajakku keliling-keliling yayasan untuk melihat pentas lain yang masih berlangsung, oh iya sekolahku merupakan sebuah yayasan yang lumayan cukup besar. Diyayasan ini mulai dari Tingkat SD,MI,SMP,MTS,SMA dan MA ada. Jadi meskipun pentas seni yang diadakan hanya didalam lingkungan Yayasan saja peserta yang mengikuti pentas seni tetap banyak. Rasanya kalau harus mengelilingi yayasan ini kakiku tidak sanggup, jadi aku ajak saja nia dan firman kekelas. Dan beruntung sekali suasana kelas sangat sepi mungkin teman-teman sedang asyik melihat pentas seni, ya syukurdeh jadinya gak berisik wkwk

Rutinitas biasa yang sering aku lakukan dengan nia dan firman kalo lagi bertiga selain narsis pakai kamera jadoel, becanda, main monopoli apasajalah itu pasti selalu membuatku lupa waktu jika bersama mereka.

"Heh aku haus, mau beli minum dulu ya? Mau nitip gak?" Nia beralasan

"Halah paling juga mau lewatin yang lagi marawisan. Ya kan? Mau cari perhatian sama kaka kelas" Ejek Firman

"Haha, ngomong mulu sih jadi cowo!" Teriak nia sembari meninggalkan kami berdua didalam kelas.

Baru kali ini rasanya aku merasa canggung ditinggal oleh nia, mungkin karena riasan wajahku yang sedikit berbeda dari biasanya jadi aku merasa sedikit tidak percaya diri dengan firman.

"Nis, tadi kamu keren banget tampilnya" suara firman memecahkan keheningan sebelumnya "Haha iya makasih, awalnya gak pede banget gara-gara simoci(panggilan untuk arya dari kami bertiga) gapernah mau diajak latihan. Itu juga latihannya dadakan banget cuma sehari aja".

"Latihan sehari aja keren ya.. Apalagi latihan tiap hari nis? Cocok deh nis"

"Cocok sama arya?" Sahutku

"Cocok sama akulah....... Eh keceplosan"

Ehhhh