#tantangangurusiana

mungkin itu kata yang tepat menggambarkan keadaan kali ini, tidak ada satupun di muka bumi ini akan merasa senang dengan keadaan adanya wabah virus corona.

Jika masih ada yang berfikir berbahagia ada guru seperti kami yang bekerja online dirumah dengan tetap memiliki gaji. Pertama adalah, saya memang bersyukur selelu dengan keadaan saya apapun itu. Keadaan ini harus tetap disyukuri dengan mengingat banyaknya orang yang jatuh perekonomiannya karena wabah corona tetapi bersyukur berbeda dengan berbahagia diatas kesedihan.

Kami tetap bekerja dan dgaji karena memang himbauan dari pemerintah pusat kami tetap harus bekerja dari rumah dengan terus mendampingi siswa belajar secara daring.

Jadi tidak benar ya kalo :guruse Indonesia yang paham maksud makan gaji buta" kejam sekali andahhh

jangan ya jangan ada lagi pikiran begitu apalagi jadi status, yang ada hanya anda di hujat habis-habisan oleh guru se Indonesia raya.

Kasihan anaknya bu, apalagi kalau guru si anak baca. Aduh ibu sakitnya.

Reaksi guru menurut saya tidak berlebihan, ini reaksi yang wajar karena kamipun juga berusaha keras di rumah membangkitkan motivasi siswa untuk terus belajar di rumah.

Kami, juga memahami tugas bapak ibu wali murid di rumah. Sejatinya kita sama-sama berusaha bu.

Lebih bijak jika ada kendala sampaikanlah dengan benar bu.