Anis R

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Koneksi Antar Materi Modul Pembelajaran Sosial Emosional

Koneksi Antar Materi Modul Pembelajaran Sosial Emosional

Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional?

Pembelajaran Sosial Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.

Kompetensi sosial emosional (CASEL) meliputi:

Kesadaran diri (memahami, menghayati dan mengelola emosi) Manajemen diri (menetapkan dan mencapai tujuan positif) Kesadaran sosial (merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain) Keterampilan berelasi (membangun dan mempertahankan hubungan yang positif) Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab (membuat keputusan yang bertanggung jawab)

Manfaat penerapan PSE yaitu meningkatkan kompetensi sosial dan emosional individu, terciptanya lingkungan belajar yang lebih positif, meningkatkan sikap positif dan toleransi murid terhadap dirinya, orang lain dan lingkungan sekolah. PSE juga memberikan fondasi yang kuat bagi murid untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan mereka di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.

Bentuk implementasi PSE berupa pengajaran eksplisit, integrasi praktik mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas, dan budaya sekolah. Kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 kompetensi sosial dan emosional salah satunya penggunaan teknik STOP (stop, take a breath, observe, and proceed).

Apa kaitan pembelajaran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya?

Melalui pembelajaran sosial emosional guru dapat menciptakan well-being dalam ekosistem pendidikan sekolah, sehingga tercipta kondisi nyaman, sehat, dan bahagia bagi murid. Hal ini sesuai dengan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara yakni menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Selain itu, guru penggerak yang memiliki nilai- nilai (berpihak pada murid, mandiri, inovatif, kolaboratif, dan reflektif) dapat mewujudkan pembelajaran sosial emosional pada murid melalui perannya dengan mewujudkan kepemimpinan murid. Guru juga bisa mewujudkan visi murid yang diharapkan yaitu membentuk karakter murid yang beriman, mandiri, kreatif, bahagia sehingga terwujud profil pelajar Pancasila. Dengan mengintegrasikan ke 5 KSE, guru dapat mengenali dan memahami emosi- emosi yang muncul sehingga mampu menerapkan disiplin positif individu. Dengan PSE guru dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar murid untuk menentukan strategi pembelajaran berdiferensiasi yaitu diferensiasi konten, proses, dan produk guna mewujudkan merdeka belajar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post