Anis Shofatun

Seorang guru sains di SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik Jawa Timur. Selama ini menyukai jelajah alam dan membaca buku-buku motivasi. Saat ini ingin belajar dan ber...

Selengkapnya
Navigasi Web
Antara Hati dan Lesan Diri

Antara Hati dan Lesan Diri

Antara Hati dan Lesan Diri

Oleh Anis Shofatun

Hati dan lesan, dua hal penentu kehidupan manusia. Keduanya dapat menjadi modal seseorang bermartabat dihadapan Allah dan atau malah sebaliknya hina di hadapan manusia apalagi dihadapan Allah SWT.

Melalui hati dan lisan, seseorang semakin mendekatkan diri kepada Allah. Seorang manusia yang berada pada tahap ihsan. Pada setiap aktivitasnya senantiasa hatinya terpaut sama Allah. Dirinya selalu yakin bahwa Allah pengawas segala aktivitasnya dan pelindung kehidupanya, dan bukan yang lain. Hatinya sebagai kompas, pengarah jalan kebaikannya. Hatinya juga sebagai alarm dari jalan kesesatannya. Lesannya pun bergeming mengucap kalimatuthoyibah. lesanya basah akan pengangungan kepada Rabbnya. Keluar dari bibirnya ucapan dan kalimat yang mengandung kebaikan.

Rasulullah SAW bersabda melalui hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim yang berbunyi keselamatan manusia bergantung pada kemampuan menjaga lisanya.

Maka bila seseorang yang hatinya sombong akan tercermin pula dari apa yang ia ucapkan. Begitupula seseorang yang jahat akan tercermin pula dari perkataanya. Maka Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk kepada umatnya dalam menjaga hati dan lesan ini. "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau lebih baik diam (jika tidak mampu berkata baik). (HR Bukhari Muslim).

Kadang tidak mudah mengontrol emosi diri sehingga hatinya goyah dan ucapanya tak teekendali jadinya keluarnya sembarangan. Hal ini cukup membahayakan diri dan orang lain. Karena uacapan yang sudah keluar atau terlontar tidak mungkin ditarik kembali. Ucapan yang buruk apalagi penuh emosi seringnya akan melukai orang lain dan kadang membahayakan diri sendiri. Maka penting untuk berhati-hati. Termasuk bila kita melakukan interaksi dan komunikasi melalui media digital, medsos, status, IG, WA dan lain sebagainya.

Semoga Allah senantiasa menjaga hati dan lesan kita dalam keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Dan dimoment Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442H ini menjadi pembuka lembaran baru yang akan kita penuhi dengan kebaikan yang penuh warna warni. Aamiin ya Rabbal Aalamiim.

Kota Pudak

Refleksi Tahun Baru Islam

1 Muharram 1442H/20 Agustus 2020

----------QD-------

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa, lisan yg selalu terjaga, mendekatkan hati dengan sang khalik. Amin. Salam literasi

20 Aug
Balas

Terimakasih Ibu...Salam literasi juga

21 Aug



search

New Post