Penggetar Jiwa (2)

Oleh Anis Shofatun

Gemetar badan ini kala mendengar namaMu. Luluh hati ini kala hembusan sirahMu membisiki telingaku. Kalbu ini merindu perjumpaan denganMu. Sayup-sayup nada pengagungan atas kebesaranMu menggemakan alam semesta. Mengharap kan keridhaanMu tersebar luas kepada seluruh makhluk.

Alam dan semua penciptaanMu tunduk kepadaMu. Maka tak elok bila manusia mengerdilkan dengan menyamakan atas sifat-sifatMu. Tak patut bila manusia dengan kesombongannya merasa dirinya yang kuat dan kokoh hingga merendahkan saudaranya. Atau acuh dengan kondisi keluarga, tetangga dan lingkungannya. Idul Adha mengajarkan indah dan nikmatnya hidup dengan berbagi dan salin bergotongroyong.

Moment Idul Adha 1441 H kali ini makin menguatkan pelajaran hebat yang Allah hadirkan melalui perjuangan, pengorbanan dan keikhlasan keluar Nabi Ibrahim AS. Mabi Ibrahim sebagai tauladan yang tangguh terhadap ujian kehidupan. Bunda Siti Hajar yang tulus dan sabar menjalani ujian dengab tetap berikhtiyar optimal meski tak kunjung cepat mendapatkan. Dan Nabi Ismail yang dengan ikhlas dan kesiapan mentalnya dan spiritualitasnya ikhlas menjalankan semua perintah Allah.

Gemetar diri ini membayangkan kala sembila pisau diletakkan pada urat leher sang anak tercinta. Namun sungguh Allah yang maha kuasa dan penyanyang, segala bentuk pengorbanan terbaiknya digantikan dengan hewan dan itu memberikan pelajaran sepanjang masa kehidupan umat manusia hingga nanti kiamat kan datang. Keluarga Nabi Ibrahim merupakan model kesuksesan dalam menghadapi cobaan. Hal ini dapat kita lihat melalui sejarah perjuangan dan pengorbaan keluarga Nabi Ibrahim melewati kehidupan dari satu keadaan yang cobaan yang begitu berat.Tapi dengan ketangguhan dan kepatuhannya kepada perintah Allah mampu mengalahkan semua cobaan yang dihadapi. Memang semakin tinggi iman seseorang semakin besar cobaanya.Model kesuksesan Nabi Ibrahim dalam memberikan pendidikan dan investasi masa depan. Terlihat dari putra keduanya adalah seorang Nabi yakni Ismail dan Ishaq. Begitupula ponakannya yakni Nabi Nuh As.

Menyembeli dam berbagi daging kurban dimasa pandemi ini dapat dilakukan meaki dalam kondisi yang berbeda dengan sebelumnya. Dengan tetap mematuhi protokoler kesehatan agar tetap terjaga dari penyebaran Covid 19.