PENGALAMAN YANG TAK TERLUPAKAN
Pengalaman yang tak terlupakan bagi ku adalah ketika kecil aku pergi bermain dengan kawan-kawan. Bermain dan berlari lari di sawah yang baru selesai di panen. Ketika itu tidak ada rasa takut dan khawatir dalam hatiku dan juga orang tuaku. Kami bebas,bebas bermain dengan teman laki-laki dan perempuan. Bebas bermain di sawah,kebun belakang rumah yang banyak pohon-pohon besar sehingga terlihat seperti hutan,bebas bermain di parit-parit sambil mencari kangkung untuk disayur emak besok Yah..semuanya bebas dan menyenangkan.
Pada suatu hari aku dan kawan-kawan pergi bermain lari larian di belakang rumah. Setelah lelah berlari kami pun berteduh di bawah pohon jambu berasa atau jambu kelutuk. Kami bergurau ramai sambil tertawa bersama riuh rendah. Seorang teman mengajak lomba memanjat pohon jambu tadi. Karena pohon jambu itu melentur kami berlomba untuk memanjat dan meluncur dari pucuknya yang melentur ke bawah.Kami berlomba cepat,berebut memanjat kemudian meluncur bak pahlawan super.
Untung tak bisa diraih,malang tak bisa ditolak, ketika sedang semangat semangatnya memanjat seorang temanku laki-laki lebih cepat memanjat melombai aku membuat aku terkejut dan hilang keseimbangan. Bug.. suara badanku jatuh tertelungkup di atas tanah. Badanku terkapar di tanah tetapi kakiku tersangkut di kayu pohan asam yang baru dipotong runcing setajam pisau.Darah bercucuran dari kakiku yang robek dalam. Kawan-kawan berteriak sambil memanggil Abah dan Emakku.
Abah berlari hampir terjatuh. Pucat pasi wajahnya melihat darah yang bercucuran di kakiku. Secepat kilat diangkatnya tubuhku dan sambil berlari membawaku ke rumah mantri tetanggaku. Emak mengikuti juga dari belakang sambil menangis. Terasa penyesalan yang tak terhingga dalam hatiku..maafkan aku Abah dan Emak telah membuat kalian susah.
Setelah sampai Pak Mantripun mengobati sambil mengajak bergurau “Ini anak laki-laki atau perempuan ya”katanya .Aku jawab, perempuan. “Lho anak perempuan kok memanjat pohon ya,nanti tumbuh kumisnya seperti laki-laki “katanya. Aku tersenyum walaupun terasa sakit yang sangat.
Lima jahitan terukir dikakiku yang lukanya terkadang terasa berdenyut. Pengalaman itu adalah pelajaran yang sangat berharga dan tak mungkin terlupakan untukku. Pelajaran untuk selalu behati-hati dalam setiap tindakan dan perbuatan, belajar bersabar dan tidak perlu berebutan untuk sesuatu yang tidak penting menjadikan aku dapat mengendalikan diri di situasi yang sangat sulit sekalipun. Semoga Allah tetap melindungi di sisa umurku. Sekian dan terima kasih.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar