Anita Barkah

Bertugas sebagai Kepala Sekolah di SDN Bakom Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur. Lahir di Cianjur pada tanggal 02 Juli 1973. Bertugas sebagai guru selam...

Selengkapnya
Navigasi Web
KEMITRAAN INDAH SEKOLAH DENGAN ORANG TUA DALAM BENTUK GOTONG ROYONG
Dok. pribadi

KEMITRAAN INDAH SEKOLAH DENGAN ORANG TUA DALAM BENTUK GOTONG ROYONG

KEMITRAAN INDAH SEKOLAH DENGAN ORANG TUA DALAM BENTUK GOTONG ROYONG

SDN Bakom merupakan sekolah dengan jumlah murid paling sedikit kedua di Kecamatan Sukaresmi, karena memang jumlah penduduk di sekitar sekolah terbatas, dan dari segi sarana prasarananya sangat minim.

Salah satu kekurangan sarpras di SDN Bakom adalah akses jalan masuk menuju sekolah masih berupa jalan tanah dan kondisinya sangat licin jika musim hujan, membahayakan baik pengendara kendaraan maupun pejalan kaki. Jalan tanah ini merupakan jalan penyambung antara jalan raya utama yang tepat berada di terminal Mariwati dengan gerbang sekolah yang panjangnya sekitar 100m.

Sudah diupayakan kepada pihak Desa untuk membantu pengaspalan atau pengecoran jalan ini, karena letak SDN Bakom ini juga sangat dekat dengan kantor Desa Sukaresmi, dan juga akses jalan tanah ini tidak hanya menuju SDN Bakom saja tetapi juga ada kantor Balai Penyuluh Pertanian di sebelahnhya, sehingga cukup penting keberadaannya. Tetapi sekian tahun menunggu bantuan yang diharapkan belum bisa terealisasi apalagi setelah datangnya pandemi, dana desa banyak tersedot ke penanggulanagan covid-19.

Langkah pertama yang dilakukan sekolah adalah dengan mengajukan permohonan bantuan pada pihak perorangan yang memang sedang berkembang perusahannya dan juga sebagai orang tua siswa (Bapak Andri). Secara personal kami berkunjung ke keluarga tersebut, menyampaikan permasalahan yang dihadapi sekolah mengenai jalan yang ternyata yang bersangkutan juga merasa peduli pada perbaikan jalan tersebut dan memiliki niat yang tulus untuk membantu mewujudkannya. Apalagi setelah Pak Andri mengetahui perkembangan SDN Bakom sebagai sekolah penggerak,secara fisik terlihat nyata perubahannya, diantaranya lapangan sekolah yang awalnya masih berupa tanah kini sudah permanen beton sehingga nyaman digunakan oleh siswa, Begitupun lingkungan sekolah secara umum tertata lebih rapi, beliau sangat mendukung program sekolah untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan.

Hasil silaturahmi yang tidak terduga, Bapak Andri menyanggupi menyediakan semua bahan material (batu, semen, dan lain-lain) yang dibutuhkan untuk pengecoran jalan menuju sekolah, sedangkan untuk pengerjaannya beliau menyerahkan kepada pihak sekolah .

Satu hal yang paling berat sudah teratasi, bahan material untuk mengecor jalan sepanjang 100 meter bukanlah nilai sedikit, sangat kami syukuri itu. Strategi selanjutnya adalah bagaimana dengan tenaga kerjanya?

Langkah kedua, Kami menyusun rencana dengan semua dewan guru untuk mengadakan rapat dengan komite sekolah dan seluruh orang tua siswa, untuk memohon bantuan tenaganya melalui kegiatan gotong royong/bekerja bakti melaksanakan pengecoran jalan.

Rapat pun dilaksanakan, dengan strategi komunikasi yang efektif, allhamdulillah semua pihak mendukung rencana ini bahkan hasil rapat dengan orang tua siswa inipun berhasil menyepakati akan dilaksanakannya pengumpulan dana dari seluruh orang tua siswa untuk pengembangan sarpras lainnya yaitu pemegaran halaman depan sekolah. Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.

Kegiatan gotong royong kami jadwalkan dalam beberapa tahap karena pengerjaan pengecoran jalan ini tidak bisa dilaksanakan hanya dalam waktu satu hari serta ada beberapa tahapan pengerjaan. Bukan hal yang mudah pula mengatur pembagian tugas agar kegiatan ini berjalan dengan lancar.

Langkah ketiga, membagi kegiatan dalam dua kegiatan utama yaitu kegiatan persiapan pengecoran, (diantaranya merapikan seluruh areal jalan yang akan dicor) dan kegiatan kedua proses pengecoran.

Untuk kegiatan persiapan, kami membagikan surat permohonan bantuan gotong royong kepada semua orang tua, dilaksanakan pada hari Jumat karena mayoritas bapak-bapak di lingkungan sekolah kami pekerjaannya bertani serta buruh harian lepas, dan libur bekerjanya pada hari Jumat. Untuk orang tua yang berhalangan kami memohon bantuan dalam bentuk lain, bisa berupa makanan langsung maupun uang yang akan kami belanjakan untuk konsumsi para pekerja.

Kegiatan pertama berhasil sesuai rencana, orang tua yang berpartisiasi mendekati 100%, areal jalan yang akan dicor pun sudah rapi dan bersih, para orang tua yang bergotong royong mendapat asupan energi yang cukup dari berbagai makanan dan minuman sumbangan orang tua lainnya.setelah areal bersih bahan material pun segera disediakan oleh donatur utama, untuk memotivasi masyarakat agar tahap berikutnya juga mereka tetap bersemangat.

Langkah keempat kami membagi jadwal gotong royong tahap kedua untuk kegiatan pengecoran, diperkirakan membutuhkan waktu empat hari berturut-turut untuk menyelesaikannya. Kami memohon kesediaan orang tua untuk meluangkan waktu bekerjanya sehari digunakan untuk pengecoran karena tidak bisa menunggu hari Jumat berikutnya.

Hari pertama orang tua kelas 1 dan 2 mendapat giliran bekerja di hari Minggu, orang tua kelas 3 dan 4 mendapat giliran hari Selasa sedangkan orang tua kelas 5 dan 6 mendapat giliran hari Rabu. Secara bergantian seluruh orang tua siswa bergotong royong bahu membahu melaksanakan pengecoran jalan.

Selesai hari ketiga, allhamdulillah 70% jalan sudah dicor, tersisa 30% lagi yang belum, akhirnya pihak sekolah memberikan kembali surat kepada seluruh orang tua untuk bergotong royong menyelesaikan yang tersisa, dan akhirnya di hari Jumat yang penuh berkah kegiatan pengecoran jalan menuju SDN Bakom sepanjang 100 meter pun selesai , jalannya kini mulus berbeton dan tidak membahayakan lagi.

Betapa bahagianya seluruh warga sekolah juga masyarakat ketika mimpi kami memiliki jalan yang mulus menuju sekolah ini menjadi kenyataan. Kebersamaan yang indah antar pihak sekolah dengan seluruh orang tua dan masyarakat sekitar sekolah telah membuktikan dapat menyelesaikan permasalahan secara bersama-sama dan terasa lebih ringan untuk semua pihak.

Kemitraan yang baik antara pihak sekolah dan warga masyarakat (orang tua siswa pada khususnya) telah membuktikan keberhasilan dalam hal membantu menyelesaikan salah satu masalah di SD Negeri Bakom, yaitu masih minimnya sarana jalan. Tidak menutup kemungkinan pada kesempatan lain ada kegiatan serupa untuk menyelesaikan permasalahan lainnhya di sekolah.

Kembangkanlah budaya gotong royong antar warga sekolah dan masyarakat ini dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang. Dengan mengembangkan budaya gotong royong melalui kemitraan dengan warga masyarakat semoga menjadi energi positif dan kekuatan besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren. Sukses selalu

15 Jun
Balas



search

New Post