Bulan sya'ban ini mulai berdatangan undangan walimahan. Alhamdulillah hari ini saja, suami ada 2 undangan. 1 teman sekantor. Yang satu tetangga RT saja. Pagi dan siang hari. Jadi tidak tubrukan.

Malahan untuk yang teman kantor, suami diminta menjadi MC di sana. Pukul 7 pagi sudah keluar rumah untuk acara akad nikah di rumah. Saat suami mandi, saya membaca teks MC beliau. Ada kalimat puitis gitu.

"Untuk mencintai angin, harus menjadi siut"

"Untuk mencintai air, harus menjadi ricik"

Begitu suami keluar kamar mandi, saya todong dengan pertanyaan. Berarti, untuk mencintaiku, harus jadi apa Bi? Ya... Jadi Arif Mustofa saja.

Saya yang mendengar langsung ngakak. Jawabannya skakmat dan membuat hati berbunga-bunga pastinya.

Sebelum berangkat, jam 9 saya diultimatum untuk sudah siap. Sehingga suami datang langsung berangkat ke gedung untuk acara resepsinya. Alhamdulillah saya dan anak-anak selesai beberes pukul 9, suami datang. Lanjut ganti jas, trus berangkat ke gedung.

Sampai di gedung berkoordinasi dengan wedding organizernya sambil menunggu rombongan manten datang. Saya dan anak-anak duduk manis saja. Walimahan masa pandemi tetap harus memperhatikan protokol kesehatan ya. Tetap pakai masker, menjaga jarak, dan sedia handsanitizer di tangan.

Jadi, sistemnya tamu datang, memberi ucapan, lanjut ambil sovenir dan paket makanan. Setelah itu, pulang. Ya.. tidak ada waktu 30 menit lah sudah selesai acaranya. Alhamdulillah.. pukul 11 tamu sesi kedua, tugas suami sudah selesai. Pamit tuan rumah, lalu lanjut ke tempat kedua

Sakinah mawaddah warohmah barokah untuk mempelai pengantin.