Anitya Wahdini

Anitya Wahdini lahir di Jakarta. Lulus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, tahun 2005. Bekerja sebagai jurnalis di salah satu med...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengenal Kebudayaan di Keluarga

Mengenal Kebudayaan di Keluarga

Salah satu materi pelajaran PPKN bagi peserta didik kelas 10 di semester 2 adalah Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Tujuan utamanya adalah membuat para peserta didik mampu memahami dan menjelaskan keberagaman yang ada di Indonesia, apa manfaatnya, serta apa saja faktor pendorong dan penghambatnya.

Sebelum saya membahas panjang lebar di kelas mengenai apa itu integrasi, saya selalu memulai dengan memberikan pemahaman mengapa manusia di Indonesia bisa begitu beragam. Perbedaan SARA, jelas. Suku di Indonesia tak hanya satu, agama bukan cuma ada dua, menelisik ras dan sub ras pun bisa lebih dari tiga. Belum lagi membahas antargolongan, empat bukanlah angka yang besar. Intinya, Indonesia itu super majemuk. 

Bagi saya pemahaman ini sangatlah penting. Harapannya, generasi penerus bangsa ini tahu dengan pasti bahwa Indonesia dan nusantara memang sudah beragam sejak awal. Tak pantas ada istilah pribumi atau non pribumi, karena keberagamanlah yang pantas menyandang status pribumi. Paling-paling yang ada hanyalah istilah warga negara Indonesia atau warga negara asing.

Jikaa memahami sejak dini akan akar keberagaman, tentulah rasa sentimen dan merendahkan yanng berbeda akan sirna. Dengan begitu, segala konflik yang berlatar perbedaan tak perlu terjadi. Semua hidup penuh toleransi dan suka cita. Ah, andai saja semudah itu. Tidak mengapa, yang penting sebagai guru terus berupaya menebar pemahaman akan toleransi dan menjauhi virus kebencian.

Saya juga mencoba membuat para peserta didik melek budaya, paling tidak budaya di keluarga mereka sendiri. Untuk memahami keberagaman, mereka terlebih dahulu harus mengenali latar belakang mereka. Maka saya tugaskan mereka mengamati dan mewawancarai orang tua serta kerabat. Apa suku bangsa orang tua, dari mana leluhur mereka berasal, kebudayaan seperti apa yang dianut, serta nilai budaya apa yang masih dipraktikkan hingga kini.

Meski sederhana, namun mampu membuat para peserta didik belajar lebih jauh soal Indonesia. Bagaimana mau mencintai Indonesia jika kita tak mengenal dan mencintai pesona budayanya? Plus, lebih menghargai segala perbedaan yang ada.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post