Menulis Blog, Menjadi Content Creator. Demikian judul sesi workshop yang saya ikuti siang ini. Bagi saya tema ini menarik, karena selama ini menulis blog adalah hal biasa bagi saya yang sudah saya mulai sejak tahun 2012. Untuk urusan menulis itu sendiri, bahkan sudah saya mulai jauh sebelumnya. Mungkin jika dirunut, sudah bermula semenjak saya mengenakan seragam putih merah.

Dalam sesi ini, pembicara menjelaskan perihal content creator. Ranah yang belum pernah saya jajal saat ini. Content creator tentu berbeda dengan sekedar menulis di blog atau menulis buku yang juga telah saya coba. Intinya, content creator mengisi konten secara terus-menerus (continue). Jika dilakukan dalam bentuk tulisan dalam blog, maka disebut sebagai blogger. Jika selalu mengupdate konten dalam bentuk video dan diunggah di sosial media, maka disebut vlogger. Atau jika hanya suara saja dan dibuat melalui media podcast, maka menjadi podcaster. Ragam content creator rupanya banyak dan akan terus berkembang.

Berikutnya, pembicara menjelaskan ide untuk mengisi konten. Tentunya jika konten harus dilakukan secara konsisten, pekerjaan ini tidak mudah. Dua di antaranya adalah menjawab pertanyaan dan “kepoin” segala isu yang marak diperbincangkan masyarakat agar mampu menarik perhatian. Misalnya saja, untuk urusan yang serius adalah isu Ujian Sekolah. Perlukah diadakan Ujian Sekolah? Pertanyaan ini bisa dijawab lewat konten tulisan di dalam blog. Contoh lainnya adalah isu banjir atau bencana alam yang juga marak terjadi belakangan ini.

Rumus yang perlu diingat dalam menulis adah 5W + 1H, STAR, atau DSN. Bagi saya yang pernah menjadi jurnalis belasan tahun silam, agaknya rumus 5W + 1H menjadi wajib dan biasanya langsung tertuang dalam tulisan saya secara otomatis saking melekatnya ajaran para redaktur saya dahulu. Mengenai STAR dan DSN, saya anggap sepertinya terlalu sederhana. STAR merupakan situation, task, action, dan result. Sementara DSN adalah pola dahulu seperti apa, sekarang, dan nanti. Dua pola ini tak selamanya cocok di berbagai jenis tulisan.

Tips lainnya adalah mengenai hal-hal yang harus dilakukan sebelum posting, antara lain judul yang menarik, foto yang memperkuat tulisan, intinya kemasan menarik. Hal yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian judul dengan isi konten. Jangan lupa juga sertakan sumber, baik kutipan maupun sumber foto jika kita mengambil atau mengutip dari sumber lain. Ini sangat penting untuk mempertanggungjawabkan tulisan.

Lalu, blogger yang aktif itu blogger yang seperti apa sih?

Blogger harus menjadi pereportase pertama, sebab jika isu tersebut sudah ditulis di mana-mana, apalagi media besar, maka kemungkinan tulisan kita dilirik akan lebih kecil, Dalam hal ini kita berpacu dengan waktu. Berikutnya membuat tulisan yang awet, perhatikan publikasi dan promosi, tulisan jenuh/bersambung, dan protect dan interactive comment.

Demikian materi menarik yang saya simak hari ini. Apakah Anda siap menjadi seorang content creator? Saya siap!