Jumat kemarin sungguh luar biasa. Semangat saya menggelora tatkala penanggung jawab Creative Writing Class Batch 1, Bu Lilik Fatkhu Diniyah, mengirimkan desain sampul buku milik saya hasil dari pelatihan tersebut. Sebuah karya yang saya hasilkan di kala liburan semester yang sayangnya terjadi saat masih pandemi, sehingga saya tak bisa berjalan-jalan seperti layaknya liburan.

Betapa sampul buku itu menggugah hati saya. Desain yang tak muluk, memiliki kesan rustic dengan sebuah buku tua bersampul cokelat dan bunga-bunga (entah, mungkin bunga daisy?) berwarna kuning putih bermekaran di sana-sini. Latarnya sendiri memiliki nuansa kecokelatan.

Saya sempat takjub, seolah sang desainer sampul mampu memahami gaya penulis dan menerjemahkannya secara visual. Saya memang sempat berharap desain sampulnya sesuai dengan gaya saya: senang sesuatu yang vintage, rusty, romantic, flowery, dan harus ada buku atau secangkir kopi (bisa juga teh), dan kue strawberry. Ajaibnya, beberapa elemen itu ada dalam sampul buku saya. Salut!

Buku ini memang masih belum rampung, masih harus melewati proses editing dan layout. Belum lagi proofreading yang harus saya lakukan dengan teliti agar hasilnya maksimal. Meski begitu, saya ingin berbagi sinopsisnya dalam tulisan ini.

Buku Good Morning, Miss! (Catatan Kecil Satu Dekade) hadir untuk merayakan dekade pertama penulis sebagai guru. Sebuah perjalanan menyenangkan yang tentu saja dilalui penulis dengan beragam warna. Buku ini sekaligus dipersembahkan penulis bagi semua insan yang mewarnai hari-hari penulis selama berprofesi sebagai guru.

Buku ini dibagi ke dalam tiga catatan utama. Pada Anak-anak yang Lucu, ada cerita-cerita ringan mengenai tingkah polah para siswa yang unik dan mengundang senyum, jika bukan gelak tawa pada akhirnya. Pada Ketika Langit Kelabu, ada para siswa yang tengah bergelut dengan problematika dunia remaja, serta rekan guru yang berjibaku mendidik generasi penerus bangsa. Pada Satu Dekade, ada gagasan-gagasannya mengenai sekelumit dunia pendidikan lewat tulisan lepas, tanpa bermaksud menggurui maupun mengkritisi siapa pun atau pihak mana pun.

Semoga segera selesai dan bisa dinikmati berbagai kalangan, ya. Terima kasih,  Media Guru Indonesia!