Anizar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Abang Masih Mau Jaga Adik Mi

Alhamdulillah aku positif hamil lagi, rasa bahagia yang ku rasakan tak bisa ku bendung , aku sangat bersyukur pada Allah . Walaupun ini hamil anak ke dua kami.Tapi bahagianya tetap sama seperti saat aku tau hamil anak pertama .

Saat ini kami sedang giat-giatnya memperbaiki usaha sekolah yang baru kami rintis .Aku tau pasti bahwa aku akan membutuhkan biaya yang tak sedikit , sementara kami juga harus membiayai usaha yang pasti sangat membutuhkan banyak uang , sementara kami hanya mengharapkan gaji dari suamiku yang bekerja sebagai guru swasta .Tapi kami sangat yakin Allah pasti akan membantu hambanya yang slalu berihktiar dan berdoa.

Usia kehamilan 7 bulan , aku merasakan bayiku tak bergerak sama sekali , segera ku ajak suamiku untuk memeriksanya ke bidan , karna hanya ke bidanlah kami sanggup membiayainya .Tapi kata-kata bidan membuatku makin sedih bahwa bayi ku terjepit di sebelah kiri rahimku dan susah bergerak .Bidan menyarankan agar kami membawanya untuk di USG ke Dokter Spesialis.

Kami tau keuangan kami tak memungkinkan untuk periksa ke Spesialis Kandungan , akhirnya ku beranikan diri untuk meminjam uang pada orang tuaku , padahal kami berusaha kalau bisa jangan pernah meminjam pada orang tuaku , karna kami nggk mau orang tuaku tau kalau kami tak punya uang , hal yang slalu kami rahasiakan , walaupun kami pernah makan hanya sekali sehari .Kami tak mau orang tua tau kesulitan keuangan kami.

Hal yang tak ingin kulihat akhirnya terjadi , aku lihat wajah kecemasan di orang tuaku , saat kami menceritakan tentang kandunganku.Mereka marah , kenapa hal sepenting ini masih kami rahasiakan . Dengan diantar oleh orang tuaku akhirnya aku memeriksakan kandunganku , dan dokterpun mengatakan hal yang membuat kami lega , bahwa tak ada masalah dengan anak dalam kandunaganku.Kami pun pulang dengan perasaan bahagia .

Allah kembali mengujiku , di saat aku ingin memperbaiki sekolah ini , aku kembali di beri cobaan kesabaran ,anak ke duaku meninggal dalam kandungan,rasa sedih yang ku alami membuatku makin terpuruk , anak yang sudah ku kandung selama Sembilan bulan akhirnya pergi kembali ke pada sang pemilik , Tanpa aku lihat wujud dan wajahnya .

Karna sesaat setelah kulahirkan ,Suami dan Bidan melarangku untuk melihat anakku , karna takut aku akan mengalami pendarahan .Tapi juju raku ingin melihat anakku bagaimanapun bentuk rupanya .Saat bidan mengurusku , suamiku membawa mayat anakku pulang kerumah , tinggallah akau sendiri di rumah sakit.

Sendiri dan sepi di antara suara-suara tangisan bayi lain , membuatku makin bersedih , aku sendiri disini , sementara pikiranku menerawang pada keadaan anakku yang telah meninggal . Aku juga memikirkan keadaan anak pertamaku yang sangat berharap kehadiran adiknya.

Aku nggk tau gimana keadaan rumahku yang waktu itu masih pagi hari , pastinya masih ada anak murid kami .Bidan mendatangiku agar aku jangan bersedih , karna takut akau mengalami pendarahan yang akan membahayakan aku nantinya .sampai siang hari barulah datangkeluargaku , umtuk menjengukku ,tanpa sadar aku menjerit menangis saat mamaku datang menghampiriku. “mak …..anakku meninggal mak…….” ,tak dapat lagi kubendung air mata ini , ini yang dari tadi berusaha ku bendung agar tak keluar . tapi kini semua ku tumpahkandi hadapan orang tuaku.

Mamaku ku pun menangis sambil membujukku agar lebih sabar menghadapi cobaan ini.Allah pasti punya rencana di balik peristiwa ini.dan sore harinya pun aku meminta pada perawat agar aku diijinkan pulang ke rumah.

Walaupun masih terasa sakit sehabis melahirkan tadi pagi , aku tetap ingin pulang , pelan-pelan kulangkahkan kaki menuruni anak tangga rumah sakit ,hingga mencapai halaman rumah sakit .Alhamdulillah sebuah mobil kijang milik saudaraku telah menunggu di halaman Rumah sakit untuk menjemput dan mengantarkan aku ke rumah .

Sampai di rumah aku telah di nantikan oleh beberapa keluargaku yang lain , kembali air mata ini berlinang melihat mereka juga ikut menangis saat melihatku.kulihat anak pertamaku menghampiriku sambil berkata ,”umi tadi abang di samping adik mi , adiknya genteng lho mi seperti abang , kulitnya putih, tapi kok adiknya di bungkus kain putih terus di kubur ya mi, kasihan adik mi , adik nggk bisa napas .Kata ayah adik sudah kembali ke syurga ,tapi abang masih mau jaga adik mi .”Kupeluk anakku dan kucium dia ,kembali tangisku pecah ,tanpa kupedulikan lagi tatapan mata saudaraku dan tamu yang hadir di sini.Aku sangat sayang anakku,tapi mungkin Allah lebih sayang .

Aku percaya Allah pasti lebih tau apa yang terbaik untuk hambanya ,biarlah dia menunggu kami di Syurganya kelak . InsyaAllah akan menggantinya dengan yang lebih baik lagi .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

InsyaAllah akan menggantinya dengan yang lebih baik lagi .....benar bu...tetap semangat ya ..

18 Oct
Balas

Terimakasih atas suportnya Bu

18 Oct



search

New Post