Anjar Kumala Rani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

KONSEP MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

Anjar Kumala Rani

Sri Dewi Wahyundaru

(Akuntansi FE Unissula)

Materialitas audit adalah bagian penting dari audit di mana salah saji perusahaan akan dianggap material dalam kasus tersebut. Menurut FASB Statement of Financial Accounting Concept No.2 yang dikutip oleh Boyton, Johnson, Kell (2003:200) materialitas adalah sejumlah pengabaian atau salah saji sehubungan dengan kondisi sekitar, yang dapat mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan untuk terpengaruh dalam membuat pertimbangan pengambilan keputusan karena adanya pengabaian salah saji tersebut.

Konsep materialitas menyatakan bahwa tidak semua informasi keuangan diperlukan. Dalam laporan akuntansi hanya informasi material yang seharusnya disajikan. Informasi yang tidak material sebaiknya diabaikan atau dihilangkan.

Peran konsep materialitas sangat penting bagi seorang auditor karena digunakan untuk perencanaan dalam melakukan audit. Dalam merencanakan suatu audit, pertama-tama auditor menilai materialitas untuk dua kategori berikut :

1. Materialitas pada tingkat laporan keuangan. Dalam hal ini opini auditor yang berkaitan dengan kewajaran mencakup laporan keuangan secara keseluruhan.

2. Materialitas pada tingkat saldo akun. Dalam hal ini auditor menguji saldo akun untuk memperoleh kesimpulan secara keseluruhan atas kewajaran laporan keuangan.

Konsep materialitas juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi akuntansi yang diperlukan oleh auditor dalam menyusun keputusan terkait bukti. Selain itu, konsep materialitas juga digunakan untuk mengevaluasi terkait adanya kesalahan di dalam laporan keuangan dengan mempertimbangkan aspek kuantitatif dan kualitatif.

Menurut Boyton, Johnson, Kell (2003:332) pertimbangan aspek kuantitatif berkaitan dengan hubungan salah saji dengan jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan. Berikut beberapa pedoman yang digunakan :

5% - 10% dari laba bersih sebelum pajak (10% untuk laba yang lebih kecil sedangkan 5% untuk laba yang lebih besar) ½ % - 1% dari total aktiva dalam necara. 1% dari total ekuitas pemegang saham. ½ % - 1% dari pendapatan bruto.

Sedangkan pertimbangan aspek kualitatif menurut Boyton, Johnson, Kell (2003:333) berkaitan dengan penyebab salah saji. Salah saji yang secara kuantitatif tidak material dapat menjadi material secara kualitatif, seperti kemungkinan pembayaran yang melanggar hukum, kemungkinan penipuan, syarat- syarat perjanjian kredit dari bank, terdapat gangguan dalam trend laba dan sikap manajemen terhadap integritas terhadap laporan keuangan. Ditinjau dari aspek kualitatif, pendekatan pertimbangan ini umumnya cukup sulit diukur dibandingkan dengan pendekatan kuantitatif.

Kedua aspek pertimbangan ini adalah dasar pembentukan opini auditor tentang perusahaan, karena auditor harus memperoleh tingkat keyakinan yang wajar tentang apakah laporan keuangan perusahaan bebas dari salah saji material atau tidak.

Keyakinan yang diberikan oleh auditor dalam pemeriksaan laporan keuangan yaitu sebagai berikut :

Bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah diringkas, dicatat, diklasifikasikan dan disusun. Bahwa auditor telah mengumpulkan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar untuk memberikan opini atas laporan keuangan auditan. Bahwa laporan keuangan secara keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan atau kecurangan.

Secara materialitas terdapat tiga jenis materialitas audit, yaitu meliputi materialitas keseluruhan, materialitas kinerja keseluruhan, dan materialitas spesifik. Auditor menggunakan ini sesuai dengan situasi berbeda yang berlaku di perusahaan.

#1 – Materialitas Keseluruhan

Tingkat materialitas yang dinilai oleh auditor yang ditunjuk oleh perusahaan. Tipe ini mewakili tingkat signifikan dalam laporan keuangan perusahaan, yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan bagi para pengguna laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan.

#2 – Materialitas Kinerja Keseluruhan

Tingkat materialitas yang dinilai oleh auditor perusahaan. Jenisnya dapat berupa jumlah yang lebih kecil dari tingkat materialitas keseluruhan. Tingkat materialitas ini dikurangi dari “tingkat materialitas keseluruhan” untuk mempertimbangkan risiko beberapa kesalahan atau kelalaian yang lebih kecil yang mungkin tidak ditemukan oleh auditor.

#3 – Materialitas Spesifik

Tipe materialitas ini mengacu pada tingkat materialitas yang ditetapkan untuk mengidentifikasi potensi salah saji. Ini mungkin ada di berbagai area di perusahaan, untuk kelas transaksi tertentu, dan untuk saldo akun yang dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan perusahaan.

Ketiga tahapan proses audit dalam menggunakan konsep materialitas sebagai berikut :

1. Tahap Penilaian Risiko (Risk assestment)

a. Auditor menentukan dua macam materialitas yaitu materialitas untuk laporan keuangan secara menyeluruh (overall materiality) dan materialitas pelaksanaan (performance materiality).

b. Auditor menyusun prosedur penilaian risiko.

c. Auditor mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material.

2. Tahap Menanggapi Risiko (Risk response)

a. Auditor menentukan sifat, waktu dan luasnya prosedur audit lebih lanjut

b. Auditor merevisi angka materialitas karena adanya perubahan keadaan selama pelaksanaan audit.

3. Tahap Pelaporan (Reporting)

a. Auditor mengevaluasi salah saji yang belum dikoreksi oleh perusahaan.

b. Auditor menyusun opini auditor.

Sumber Referensi :

Boynton, Johnson dan Kell. 2003. Modern Auditing Edisi Ketujuh Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Setiadi dan Sibarani, B. 2019. Materialitas Pada Proses Audit, Vol. 4, No. 2

Madhuri, Thakur. Audit Materiality Definition. Diakses 29 Desember 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post