Anna Argiyanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Jangan Aku Bu, yang Lain Saja !

Jangan Aku Bu, yang Lain Saja !

Oh ini yang dimaksud dengan “Bahkan uangmu tak bisa membelinya. Sebanyak apapun uangmu”. Sebuah perasaan yang belum pernah aku rasakan selama 23 tahun aku hidup di dunia. Perasaan yang mungkin sering orang rasakan, apalagi bagi orang-orang yang sudah merasakan asam, asin, manis dan pahitnya dunia. Ya, karena ini tahun pertamaku menjadi guru mata pelajaran dan wali kelas, pencapaian yang luar biasa diangka 23, menurutku.

Aku diberikan amanah untuk menjadi wali kelas X IPA 1. Banyak karakteristik yang aku temukan, yaa 35 siswa. Ada yang bisa bersosialisasi dengan baik, namun ada yang pemalu alias belum berani untuk bersosialisasi. Hanya bisa duduk dipojokan, tidak berani untuk speak up sebelum ditanya. Dan ini merupakan PR untukku.

21 Agustus 2017 di sekolah tempat aku mengabdi mengadakan kegiatan perlombaan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Perlombaan yang direncanakan oleh panitia terdiri dari: lomba dandan, balap karung, bakset, futsal, dekorasi kelas, literasi dan masih banyak lainnya. Akhirnya siswa-siswi X IPA 1 diskusi untuk memutuskan siapa saja yang akan mengikuti lomba. That’s right ! Sudah ku tebak hanya siswa-siswi itu-itu lagi yang berani untuk show up diperlombaan esok.

Saat jam istirahat dua siswi menghampiriku dan membuka suara “Bu, aku ingin ikut lomba. Tapi semunya sudah penuh”. Mendengar ucapan siswi ini otakku langsung mengajak berpikir lebih cepat. “Oke, kamu ikut lomba literasi ya !” jawabku. Siswa ini sedikit terkejut, karena lomba literasi ini tidak dilakukan secara berkelompok namun dilakukan individu “Jangan aku bu, yang lain saja !” jawabnya. “Ngga, kamu saja yang maju. Harus yakin bisa dong !” timpalku. Akhirnya pun siswa ini mengiyakan.

Hari perlombaan pun dimulai. Sebelum perlombaan dimulai, aku pergi ke kelas X IPA 1 untuk memberikan pengarahan. “Juara itu hadiah ! Yang penting proses dan usahnya” pesan yang ku berikan sebelum perlombaan dimulai. Siswi yang mengikuti lomba literasi menghampiriku “Bu, doain ya !” katanya. “Sip, pasti bisa ! Santai ..” jawabku. Perlombaan pun dimulai. Saat itu aku hanya berfokus pada perlombaan yang ada di lapangan, sampai tidak sempat memperhatikan siswi yang mengikuti lomba literasi.

Seminggu berlalu, 28 Agustus 2017. Hari dimana aku memposting tulisan ini, pengumuman hasil perlombaan diumumkan. Aku cukup dikejutkan dengan hasil pengumuman perlombaan. Siswi yang mengikuti lomba literasi ini mendapatkan juara 2. Juara 1 diraih kelas XII dan juara 3 diraih kelas XI. “Selamat nak, bisa kan ! Dipertahankan !!’ kataku, jujur saat aku mengatakannya aku sangat terharu. Langsung kuambil ponsel disaku bajuku dan mengabadikan momen tersebut.

“Terima kasih nak, atas sebuah perasaan yang tak bisa ibu beli. Bahkan dengan berapapun uang yang ibu punya” batinku. Sebuah perasaan bahagia dan haru yang sebelumnya belum pernah aku rasakan selama 23 tahun hidup. Sebuah perasaan yang mungkin belum pernah orang rasakan di 23 tahun hidupnya.

Dan lagi ... ini menjadi alasan #kedua untuk tetap menjadi seorang guru.

#PesertaPelatihanSaguSabuCianjur

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post