Orang yang hamil seringkali identik dengan ngidam. Ngidam adalah suatu kondisi perasaan yang tidak nyaman baik secara psikis ataupun secara fisik. Orang yang nyidam pada umumnya memiliki keinginan yang di luar kewajaran. Contoh ingin makan di dekat orang selain suaminya. Contoh yang lebih ekstrim ingin makanan dari tetangganya, dia selalu muntah bila itu makanan dari rumah sendiri. Saat keinginan itu belum terpenuhi rasa di badan sakitnya melebihi orang yang melahirkan.

Ada pula orang yang tidak ngidam. Mereka enjoy dengan dirinya dan terkadang tidak tahu kalua dirinya hamil. Termasuk ibuku, beliau orang yang tidak ngidam. Saat mengetahui hamil jaga kondisi, selalu baca Al Quran itu yang dilakukan. Beliau juga mengatur sendiri jarak antar kehamilan. Jarak antar kehamilan antara 3-4 tahun. Ya selama menyusui beliau tidak mau diganggu alias fokus pada si kecil. Sedang ayah ketika ibu hamil beliau puasa sunnah Senin Kamis dan bila pada bulan Rajab dan Sya’ban hampir sebulan puasa.

Apakah dari kebersamaan dan saling pengertian itu yang menjadikan ketenangan sehingga tidak mengalami ngidam. Ataukah karena keberkahan dari kebiasaan mereka membaca Al Quran dan puasa sunnah?. Ataukah perasaan ridho dengan semua ketentuanNya Ataukah karena semua alasan tersebut?. Sebab dari semua saudaraku sebanyak 8 ibuku tidak pernah mengalami ngidam. Wallahu a’alam.

Apakah dari kebersamaan dan saling pengertian itu yang menjadikan ketenangan sehingga tidak mengalami ngidam. Ataukah karena keberkahan dari kebiasaan mereka membaca Al Quran dan puasa sunnah?. Ataukah perasaan ridho dengan semua ketentuanNya?. Ataukah karena semua alasan tersebut?. Sebab dari semua saudaraku sebanyak delapan, ibuku tidak pernah mengalami ngidam. Wallahu a’lam.