SEDEKAH BAYI VS PERAYAAN ULANG TAHUN
Sudah menjamur di era sekarang orang tua mengadakan perayaan ulang tahun hari kelahiran anaknya. Kegiatan pesta kecil-kecilan dengan mengundang anak-anak kecil tetangga. Kegiatan ini bernilai positif bila niatannya benar. Berniat memberikan kebahagian di hari kelahiran, dengan berbagi pada sesama teman. Tetapi bila si anak tidak diberi pengertian makna perayaan tersebut hasilnya akan merugikan kehidupan anak nantinya.
Kegiatan perayaan ulang tahun identik dengan kegiatan huforia, dan pemberian hadiah. Ketika anak yang merayakan diberi pemahaman bahwa hadiah dari teman adalah anugrah dari Allah SWT, maka jangan berharap setiap perayaan memperoleh hadiah. Sebab bertambahnya umur itu sudah suatu anugrah tersendiri. Pemahaman akan pentingnya berbagi kebahagiaan dengan yang lain itu akan menumbuhkan empati anak. Sehingga bukan pemberian hadiah dan perayaan besar-besaran yang dinanti.
Dari sisi anak yang diundang, orang tua akan merasakan sedikit kebingungan juga. Mereka akan berpikir hadiah apa yang pantas untuk dibawa di perayaan anak tetangga. Ketika orang tua kesulitan ekonomi untuk membelikan hadiah, maka orang tua melarang anaknya datang. Kondisi ini menjadikan anak memiliki rasa minder, kurang percaya diri saat bersama teman-temannya. Dia akan berpikir aku tak boleh bersenang-senang kumpul teman karena aku tak punya hadiah.
Secara tidak sadar juga kegiatan tersebut menjadikan kerenggangan antar tetangga pula. Sebab saat anak datang orang tua pasti akan menyertainya karena mereka masih kecil belum mampu berangkat sendiri. Bila si A tidak datang, si B tidak datang akan menjadi pergunjingan.
Berbeda dengan sedekah bayi. Sedekah bayi yang diundang adalah orang tua. Sedangkan anaknya tidak diundang. Sedekah bayi mereka datang tanpa membawa barang, pulang mendapat makanan. Kegiatan dipenuhi doa kebaikan bukan sekedar bersenang-senang sebagaimana perayaan ulang tahun. Sedekah bayi mengajarkan berbagi, sedangkan perayaan ulang tahun bisa menanamkan keserakahan bagi yang merayakan dan perasaan minder untuk yang tidak datang. Bagaimana orang tua menyikapi?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar