Anna Sulisetiawati

Bismillah ... Atas nama Tuhan yang Maha Pemurah Terima kasih atas ilmu yang tercurah Semoga melalui media ini ilmu makin terasah...

Selengkapnya
Navigasi Web
IMPLEMENTASI BUDAYA POSITIF MELALUI KOMIK STRIP

IMPLEMENTASI BUDAYA POSITIF MELALUI KOMIK STRIP

Beragam konsep inti yang telah tersurat dalam modul 1 pada Learning Management System Calon Guru penggerak diimplementasikan melalui Komik Strip. Berdasar materi tentang Makna Sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, komik strip tersebut disusun. Dialog dalam komik strip berkaitan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari terutama saat pembelajaran di sekolah.

Disiplin, motivasi, keyakinan kelas dan restitusi merupakan konsep inti dari budaya positif. Paradigma baru sebagai muara dari merdeka belajar menurut Cohey “… bila kita ingin membuat kemajuan perlahan sedikit-sedikit, ubahlah sikap atau perilaku kita. Namun bila kita ingin memperbaiki cara kita, maka kita perlu mengubah kerangka acuan kita. Ubahlah bagaimana kita melihat dunia, bagaimana kita berpikir tentang manusia. Ubah paradigma kita dan penjelasan pada aspek-aspek tentang realitas”.

Paradigma baru dalam pembelajaran mulai dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Nadiem Makarim bertujuan untuk mewujudkan merdeka belajar. Kelas sebagai salah satu sarana pembelajaran yang menjadi rumah bagi siswa dan guru dalam belajar kehidupan perlu kiranya untuk mempraktikkan budaya positif.

Budaya positif yang pertama yaitu disiplin positif. Pembiasaan siswa dan guru untuk masuk kelas tepat waktu atas dorongan dari dalam diri tanpa hukuman atau hadiah merupakan habituasi baik. Tanpa perlu punishment dan reward, siswa dan guru menyadari pentingnya kedisiplinan. Tidak hanya dalam pembelajaran, namun juga disiplin dalam penerapan kehidupan sehari-hari.

Kedua, sikap siswa untuk menjadi pendengar dan pembicara yang baik saat pembelajaran berlangsung menjadi bukti dari motivasi perilaku siswa. Ketiga, kebutuhan dasar manusia untuk bersenang-senang, bebas dan kebutuhan kasih sayang dapat ditemukan saat siswa dengan semangat dan aktif menjawab pertanyaan guru dan bebas mengemukakan ide atau pendapatnya.

Keempat, posisi guru sebagai monitoring terlihat saat memantau siswa dalam menyelesaikan lembar kegiatan siswa. Terakhir, implementasi keyakinan untuk saling menghormati tampak pada saat siswa melakukan presentasi di depan kelas. Secara bergantian siswa melaksanakan presentasi di depan kelas dan mendapat umpan balik dari teman lainnya.

Demikian implementasi aksi nyata konsep ini dalam budaya positif di kelas melalui komik strip materi makna sila Pancasila. Semoga mampu menginspirasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post