KURIKULUM TIGA OPSI
H5
Untuk meringankan kesulitan pembelajaran di masa COVID-19, digunakan kurikulum darurat dan modul pembelajaran. Modul diharapkan akan mempermudah guru untuk memfasilitasi dan memantau pembelajaran siswa di rumah dan membantu orang tua dalam mendapatkan tips dan strategi dalam mendampingi anak belajar di rumah. Orientasi modul pada kompetensi literasi, numerasi, pendidikan karakter dan kecakapan hidup.
Penyederhanaan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran sehingga berfokus pada kompetensi esensial dan kompetensi prasyarat untuk kelanjutan pembelajaran di tingkat selanjutnya. Pelaksanaan kurikulum berlaku sampai akhir tahun ajaran (tetap berlaku walaupun kondisi khusus sudah berakhir)
Tiga opsi pelaksanaan kurikulum sebagai berikut: Satu, tetap menggunakan kuikulum nasional 2013. Dua, menggunakan kurikulum darurat (dalam kondisi khusus). Kurikulum darurat diharapkan akan mempermudah proses pembelajaran di amsa pandemic, sehingga akan berdampak bagi guru untuk berfokus pada pendidikan dan pembelajaran, sehingga berdampak bagi siswa yang tidak dibebani tuntutan menuntaskan sebuah capaian kurikulum dan dapat berfokus pada pendidikan dan pembelajaran yang esensial dan kontekstual. Diharapkan berdampak bagi orang tua untuk mempermudah penampingan pembelajaran di rumah, sehingga kurikulum darurat diharapkan dapat membantu mengurangi kendala yang dihadapi oleh guru, orang tua, dan anak selama masa pandemic. Tiga, melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri
Kurikulum darurat menekankan pada pelaksanaan literasi dan numerasi, yang tercantum dalam modul. Dan untuk membantu siswa yang terdampak pandemi dan berpotensi paling tertinggal, guru perlu melakukan asesmen diagnostik, yaitu asesmen yang dilakukan disemua kelas secara berkala untuk mendiagnosis kondisi dan non kognitif siswa sebagai dampak pembelajaran jarak jauh.
Tujuan asesmen non kognitif yaitu untuk mengukur aspek psikologis dan kondisi emosional anak. Beberapa aspek penting pada asesmen kognitif meliputi kesejahteraanpsikologi dan social emosi siswa, aktivitas selama belajar dari rumah, dan kondisi keluarga siswa.
Sementara tujuan asesmen kognitif yaitu untuk menguji kemampuan dan capaian pembelajaran anak. Asesmen kognitif dapat berupa identifikasi capaian kompetensi peserta didik, hasil asesmen menjadi dasar pilihan strategi pembelajaran, dan memberikan remedial atau pelajaran tambahan untuk peserta didik yang paling tertinggal.
Oleh karena itu, diperlukan kerja sama secara menyeluruh demi semua pihak baik dari pihak orang tua, guru, sekolah, pemerintah, layanan kesehatan, dan masyarakat atau lembaga social untuk kesuksesan pembelajara di masa pandemic COVID-19. Sungguh bahagia.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semua opsi tetap harus memperhatikan kondisi dan kesiapn siswa. Salam literasi.
Kurikulum 3 opsi untuk pendidik lanjutkan