H11

Dinas Pendidikan Kota Surabaya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Universita Airlangga berusaha mengedukasi masyarakat dan pemangku kebijakan di dunia pendidikan terkait manajemen risiko sebagai upaya pengendalian penyebaran covid-19. Berikut ringkasan materi yang disampaikan oleh nara sumber dari Dinas Kesehatan.

Bahwa coid-19 hingga saat ini belum ditemukan vaksin maupun obatnya, sehingga penularan dapat terjadi saat seseorang kontak cukup erat dengan orang lain yang sedang terinfeksi covid-19 tanpa pengamanan yang memadai.Pencegahan efektif bias dilakukan dengan mengajarkan masyarakat tentang risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan covid-19 dan tindakan apa yang dapat dilakukan untuk melindungi diri sendiri.

Pengendalian covid-19 bisa dilakukan dengan jarak aman dan menghindari kontak erat dengan orang yang terdeteksi covid-19, karena sebaik-baik perlindungan adalah pencegahan. Sejatinya tidak ada zero risiko di semesta ini, cara terbaik mengatasi risiko adalah menghadapi dengan perhitungan matang. Identifikasi risiko di tempat kejadian, ventilasi, durasi, jarak dan protocol kesehatan.

Persiapan identifikasi tingkat risiko dengan menentukan kegiatan yang akan dinilai, menentukan reviewer yang kompeten memberikan penilaian, menentukan fasilitator yang netral, melaksanakan penilaian objektif dan terbuka, serta melakukan dokumentasi proses kegiatan. Sedangkan tahap penilaian risiko dengan memberi nilai, menentukan rata-rata dengan bobot yang ditentukan.

Penilaian risiko bisa dilaksanakan jika reviewer memberi nilai tiap faktor dengan acuan nilai yang memiliki rentang 1-5. Berdasar rentang nilai tersebut, ditentukan kriteria risiko 1-5 (sangat rendah sampai sangat tinggi). Demikian asesmen risiko yang bias menjadi acuan bagi pemangku kebijakan di tiap satuan pendidikan yang patut dilaksanakan sebelum satuan pendidikan memutuskan hal penting terkait proses pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Selamat mencoba, semoga bahagia.