Anne M. Anwar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Pangreureuhan

PANGREUREUHAN

Malam itu aku diminta ibu untuk menghubungi sebuah nomor telepon yang sama sekali tidak kukenal sebelumnya. Kuperhatikan baik-baik ditiga digit pertama tampak benar-benar bukan nomor telepon yang biasa kami hubungi. Selesai jemariku memijit keduabelas digit nomor yang dimaksud , langsung terdengar bunyi aneh. Keherananku belum berakhir. Sebuah nada panggil pribadi muncul beriringan dengan lagu dangdut remix yang sekarang sedang hits. Suara itu datang dari gawai seseorang yang berada tepat dihadapanku. Ah pusing juga aku memikirkannya. Jleb!

“Bagaimana neng sudah kau hubungi mang kodir?”. Suara mamah menyelamatkan aku dari rasa bingung. Oh rupanya, mang kodir yang mamah maksud untuk kuhubungi. Tergelitik juga aku dalam hati, sambil memainkan bibirku aku bergumam “Momsku sayang mengapa ga bilang dari tadi, kalau tau begini gak akanlah aku berurusan dengan dunia kesaaal!”. Gawai putih yang kubeli dari hasil menabung selama berbulan-bulan mengingat harganya yang ngejelimet dompet tak jua lepas dari genggamanku. Bukan apa-apa. Aku cuma khawatir ketika nanti ditanyai moms perihal permintaannya yang belum kupenuhi, apa coba yang harus kukatakan?

Triliing, triling, triling, sigawai putihku kembali berbunyi. Saat kuperiksa ternyata lima buah pesan pendek masuk. Beberapa nama pengirim pesan itu dapat kukenali. Hanya satu pesan terakhirnya saja yang jelas-jelas menguras energiku untuk mengenalinya. Selain tidak muncul nama pengirim, kemunculan nomornya pun membuat aku kembali merana. Pasalnya nomor itu yang sedari tadi telah bikin aku lelah. Dipesan terakhir itu kulihat ada sebuah caption unik yang terselip. Aku terpana dibuatnya. Memandangi dan mengulang-ulang menelisik pesan terakhir itu. sungguh membuatku sedikit terhibur. Ya, gambar ikan besar yang siap disantap. Dalam waktu sekejap rasa kesal yang menyelimuti hati dan pikiranku sebelumnya, telah berubah. Hati ini menjelma menjadi berasa sangat senang. Gumam manisku tertangkap basah sama moms. “woow ikan bakar yummy...srttttt pasti aku lahap yang paling besar, yuhuuuy, asyiiiik”!.

Tak kusadari beberapa orang disekitarku ternyata memperhatikan aku sedari tadi. Sepertinya mereka benar-benar mengikuti dan menelisik tingkahku yang alay. Memerahlah rona wajahku. Mereka saudara-saudaraku yang sengaja ibu ajak jalan-jalan malam. Masih ada yang paling membuat aku malu dan salah tingkah. Moms. Ya, ibuku yang memang paling suka bikin aku bahagia. Beliau sering ngasih aku kejutan-kejutan kecil yang pastinya sangat mengesankan. Kejutan moms kali ini sungguh luar biasa. Beliau ngajak aku bareng sodara-sodaraku kuliner malem, dimalam pertama liburan semester. Ya, kami berhasil menikmati kuliner olahan ikan segar dipangreureuhan saat bulan purnama tiba.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post