Untuk Yang Bergelar Ibu

Yaa Robb... terasa sesak dada ini jika ku ingat sebuah kata dahsyat. Yang terlalu membuatku merindu. Rindu serindu-rindunya. Rindu yang tak bertepi. Walau ribuan gunung telah kubeli. Kata yang teramat manis. Semanis madu yang tak lagi secawan. Kata yang tak mungkin kulupakan. Sebuah panggilan maha tinggi yang dapat menggetarkan relung-relung hati dunia. Sebuah kata yang menjadi ujung tombak kehadiran seorang anak manusia. Seseorang yang dapat menggantikan siapapun namun tak kan pernah bisa tergantikan oleh siapapun. Siapakah beliau?

Seorang telah berjalan. Dengan menelusuri ribuan duri dan onak kehidupan. Untuk memperjuangkan hak. Menegakan kebanaran. Akulah seseorang yang tidak akan mengucapkan selamat hari ibu hanya pada tanggal 22 Desember saja, karena aku lebih suka mengucapkan doa yang artinya, “wahay Tuhanku, ampunilah aku, dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”.

Disetiap helaan nafasku...dalam doa-doa malamku...

Hari apapun adalah hari ibu, karena kasih sayang ibu tak pernah lekam oleh waktu...

I love you ibu...