Annisa Dewi A

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Antara Pilihan Childfree dan Sunnah Nabi

Antara Pilihan Childfree dan Sunnah Nabi

Semakin banyak pasangan di seluruh dunia yang memilih untuk tidak memiliki anak, dan pilihan ini semakin mendapatkan pengakuan di masyarakat. Ini adalah sebuah fenomena yang disebut sebagai childfree, yang merujuk pada individu atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak, baik secara sementara maupun permanen. Pilihan ini mungkin didasarkan pada berbagai alasan personal, dari faktor-faktor ekonomi hingga pertimbangan lingkungan, atau bahkan preferensi gaya hidup.

Mengapa Childfree?

Alasan di balik pilihan untuk tidak memiliki anak bisa sangat bervariasi. Beberapa individu dan pasangan mungkin memilih jalur ini karena ingin fokus pada karier mereka, mengejar tujuan pribadi yang tidak melibatkan peran sebagai orang tua, atau karena alasan kesehatan mental dan fisik. Bagi beberapa orang, mungkin ada ketidakcocokan dengan konsep dari kehidupan keluarga pada umumnya, atau mereka mungkin memilih untuk tidak menambah populasi dunia dalam rangka mendukung keberlanjutan planet bumi.

Lantas bagaimana Childfree dalam perspektif Islam?

Islam adalah agama yang rahmatan lil ‘alamin, yang dimana semua aspek kehidupan mulai dari hal terkecil hingga hal yang terbesarpun diatur dengan sempurna. Dari Al Qur’an, hadits, qiyas, hingga ijtima’ ulama, bisa dipakai untuk acuan seluruh lini kehidupan dari zaman ke zaman.

Memiliki keturunan setelah menikah merupakan sunnah, sebagaimana Sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam:

تَزَوَّجُوا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّيْ مُكَاشِرٌ بِكُمُ اْلأَنْبِيَاءَ يَومَ الْقِيَامَةِ

“Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak (subur) karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat”

[Shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur dari jalan Anas bin Malik]

Dari perkataan Nabi tersebut sudah dapat menjadi dalil yang jelas bahwasanya childfree dalam Islam merupakan tren yang tidak sesuai. Karena dengan umat yang banyak akan membuat Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wassalam bangga.

Gembira dengan Kelahiran Bayi

Bagi pasangan suami istri kelahiran bayi adalah anugerah dan pemberian yang menggembirakan. Allah akan menganugerahi siapa yang Dia kehendaki, dan memberi nikmat terhadap siapa yang dikehendaki Nya. Begitupula Allah memberikan kabar gembira tersebut untuk para rasul dan istri-istri mereka.

Allah berfirman:

يٰزَكَرِيَّاۤ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰم اۨسۡمُهٗ يَحۡيٰى ۙ لَمۡ نَجۡعَلْ لَّهٗ مِنۡ قَبۡلُ سَمِيًّا‏

(Allah berfirman), "Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya. (QS. Maryam:7)

Dan Allah berfirman:

وَامْرَاَتُهٗ قَاۤىِٕمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنٰهَا بِاِسْحٰقَۙ وَمِنْ وَّرَاۤءِ اِسْحٰقَ يَعْقُوْبَ

“Dan istrinya berdiri (di balik tirai) lalu dia tersenyum maka kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir putranya) Ya’qub.” (Q.S. Hud : 71)

Dan masih banyak lagi ayat Al Qur’an yang megisahkan kegembiraan akan kelahiran anak. Ini menjadi bukti bahwa memiliki keturunan adalah nikmat dan anugerah bagi pasangan suami istri.

Pelindung dari Api Neraka

Setiap muslim wajib mengimani adanya kehidupan setelah kematian, yang mana surga adalah tempat kembali kita. Kehadiran anak yang berbakti juga dapat menjadi perantara kita menuju surga dengan amal shalih nya.

Sebagaimana Hadits Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam:

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: Ketika seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali 3 (perkara), yakni sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang berdoa untuknya.

Dalam hadits tersebut jika kita memiliki anak saleh yang mau dan mampu mendoakan kita agar senantiasa mendapat pertolongan dan ampunan dari Allah SWT, maka anak saleh tersebut menjadi amal kita yang terus mengalir pahalanya.

Nikmat yang Allah berikan bukan hanya untuk anak-anak yang telah lahir ke dunia saja, anak yang tidak sempat lahir keduniapun sudah dapat memberi hikmah kebaikan untuk orang tuanya.

Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallaahu alaihi wasallam bersabda:

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ إِنَّ السِّقْطَ لَيَجُرُّ أُمَّهُ بِسَرَرِهِ إِلَىْ الجَنَّةِ إِذَا احْتَسَبَتْهُ

Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, sesungguhnya janin yang keguguran akan membawa ibunya ke dalam surga dengan ari-arinya APABILA IBUNYA BERSABAR (atas musibah keguguran tersebut).”

(HR Ibnu Majah 1609 dan dihasankan al-Mundziri serta al-Albani)

Tentu semua nikmat, anugerah, dan kebahagian yang telah Allah SWT dan Nabi Muhammad shallallaahu alaihi wasallam sampaikan tidak akan bisa kita rasakan jika memilih jalan hidup childfree.

Kesimpulan .

Dalam kehidupan bersosial, penting bagi kita untuk memahami perspektif individu yang memilih untuk childfree, yang mungkin sering kali mendapatkan tekanan besar dari individu lain untuk menikah dan memiliki anak. Bagi banyak orang, memiliki anak merupakan fitrah dari kehidupan. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih jalur hidup yang sesuai dengan keinginan dan nilai-nilai yang mereka yakini sendiri.

Terlebih jika pilihan tersebut didasari oleh faktor kesehatan pasangan maupun belum dikehendaki untuk mempunyai keturunan, karena Allah Maha Tau yang terbaik bagi hambanya.

Akhirulkalam, marilah tanamkan sikap husnuzhon dalam diri kita, untuk tidak saling menghujat, namun mari saling menasehati dan memberi masukan dengan cara yang hikmah dan lemah lembut bagi saudara sesama Islam, agar lebih hati-hati dalam menentukan prinsip hidup terutama yang berkaitan dengan hukum Islam. Semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayahnya kepada kita semua.

Referensi :

https://pin.it/6GUHbI0Qx

https://almanhaj.or.id/2258-islam-menganjurkan-umatnya-untuk-mempunyai-banyak-anak.html

https://quran.com/id/maryam

https://konsultasisyariah.com/34086-janin-gugur-usia-2-bulan-menjadi-syafaat-untuk-orangtuanya.html

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post