annisa dian utami

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Colibacillosis, penyakit pada hewan akibat E.coli

Disebut juga white scours, kolibasilosis, oedema disease, bowel oedema, atau gut oedema. Merupakan penyakit pada hewan terutama pda hewan yang masuh muda yang diakibatkan ileh bakteri Escherichia coli atau E.coli. Bakteri ini pertama kali diisolasi oleh Escherich pada tahun 1885 ,penyebaran bakteri ini meluas, umunya ditemukan dalam usus pada hewan maupun manusia. Bakteri ini juga sering dihubungkan dengan berbagai penyakit lainnya seperti infeksi pusar, infeksi persendian, mastitis, pyelonephritis, cervitis, dan metritis pada sapi dan babi dikenal penyakit gut oedema.

Penyakit ini rentan pada hewan ternak muda. Penularan pada hewan dapat berlangsung dalam berbagai cara seperti melalui saluran pencernaan karena meminum susu yang mengandung E.coli patogrn pada anak babi dan sapi, atau melalui pusar yang masuh basah dan tercemar oleh material yang mengandung E.coli pada anak babi dan intra uterina pada anak kuda kebanyakan. Pada hewan percobaan laboratorium seperti marmot, tikus, dan kelinci akan mati dalam waktu 48 jam pasca inokulasi.

penyakit ini dangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan misalnya kebersihan dan kepadatan kandang. Penyakit ini dapat berkembang dengan cepat dengan derajat kematian tinggi pada semua spesies. Pada anak sapi, derajat kematian mencapai 25-30% , sedangkan pada anka kuda mencapai 25%.

Gejala yang ditimbulkan akibat penyakit ini ialah, adanya tanda-tanda respiratory disease, berkurangnya nafsu makan, kurus dan perut membesar, bulu kusam, tubuh terasa empuk (tanpa tonus), produksi menurun, umbilikus tampak terbuka dan basah serta berwarna merah tua, dan diare berwarna hijau. Pada infeksi E.coli enterotoksik, anak sapi dapat mengalami kematian tanpa adanya diare. Perkembangan kuman dalam tubuh anak babi yang melebih batas normal dapat menimbulkan gejala klinis seperti mencret berwarna putih, penurunan nafsu makan, dehidrasi, dan badan lemas.

Untuk mencegahnya, hindari keadaan penuh sesak pada kandang, dan usahakan ternak terbagi dalam kelompok kecil sesuai umur. Perlu adanya manajemen kandang dengan hygiene yang baik. Dilakukan disinfejtan oada kandang setiap pergantian kelopok ternak. Posisikan tempat makan dan minum agar terhindar dari pencemaran feses. Untuk anak sapi yang baru lahir perlu segera diberikan kolostrum. Bagi peternakan yang sering mengalami kejadian kolibasilosis dianjurkan untuk melakukan vaksinasi pada induk saat 2-4 minggu menjelang partus untuk mengurangi jumlah kematian yang tinggi dan mendadak.

sumber literatur :

http://wiki.isikhnas.com/images/9/94/Penyakit_COLIBACILLOSIS.pdf

https://www.genagraris.id/ternak/colibacillosis-ternak-besar

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat bagus informasinya

20 Dec
Balas

terimakasih banyak, semoga bermanfaat ^^

21 Dec



search

New Post