annisa dian utami

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Erisipelas (hewan) dan Erisipeloid (manusia)

Erisipelas ialah termasuk salah satu zoonosis yang disebabkan oleh bakteri dan juga tlah menyebar dieluruh belahan bumi. bakteri penyebabnya ialah Erysipelothrix rhusiopathiae yang merupakan sebuha bakteri gram positif. Sedangkan agen penyebarannya terdapat dibanyak spesies muali dari mamalia, unggas liar maupun domestik. agen ini juga diisolasi dari hewan air, seperti lumba-;umba, buaya amerika dan singa laut.

Pada manusia Erisipeloid ini termasuk penyakit terbesar yang ditemukan pada para pekerja di rph dan perdagangan unggas-pengolahan tanaman, nelayan, dan pelerja industri perikanaan, dan yang menangani daging terutama daging babi serta produk-produk makanan laut. Beberapa wabah yang sifatnya endemik sudah terjadi di negara bentukan Uni soviet, di Amerika Serikat, dan di Pantai Baltic bagian selatan. bentuk kutaneus diketahui nama erisipeloid untuk membedakannya dari erisipelas yang disebabkan oleh Stretococcus hemolitic. Masa inkubasinya sekitar 1-7 hari. Umumnya ditemukan di daerah tangan dan jari yang berbentuk eritema, udem, lesi pada kulit berwarna ungun disekeliling luka yang mungkin termasuk anrasi sederhana.

Umumnya, kejadian penyakit ini lunak dan penderita akan semubh dalam 2-4 minggu. Jika ada infeksi secara menyeluruh, septicemia dan ednokarditis bisa menyebabkan kematian. Arthritis pada sendi jari dapat terjadi dengan beberapa frekuensi. penderita akan mengalami sensasi terbakar, rasa sakit berdenar-debar dan rasa gatal yang cukup sering. Namun, penyalit ini dapat diobati menggunakan penisilin, karena E. rhusiopathiae sangat sensitif terhadap penisilin. Jika ada penderita alergi penisilin, dapat menggunakan cephalosporin.

Sedangkan pada hewan, misalnya pada babi yang merupakan spesies paling berpengaruh. Masa inkubasi berlangsung selama 1-7 hari. terdapat 3 bentuk kinik utama yaitu 1. akut (seoticemia) dengan gejala demam tinggikelemahan, anoreksia, sipsnoe, diare, dan sebagainya, 2. subakut (urtikaria) dengan gejala terlihat titik-titik di kulit yang berbentuk jajaran genjang berwarna ungu/kemerahan, dan 3. kronis (arthritis, limfadenitis, dan endokarditis) dengan gejala persendian bengkak, luka berkembang menjadi ankilosis.

Infeksi bakteri ini pada manusia dapat melalui luka dan abrasi. Infeksi dapat terjadi karena memegang hewan dan produk-produk hewan termasuk ikan, pada dokter gewab dapat terinfeksi saat melaksakan vaksinasi pada hewan karena tertusuk. Pada hewan, agen penyakit ini dapat berkembang biak dan dapat menyebabkan penyakit dan mengkontaminasi lingkungan. infeksi dapat melalui saluran pencernaan dan kutaneus, melalui abrasi dan luka.

Bentuk pencegahan yang dapat dilakukan oleh manusia ialah sering mencuci tangan dengan disinfektan dan pengobatan terhadap luka. penegakkan bahwa makana berasal dari hewan harus diolah dibawah pengawasan terhadap populasi ttikus. Pada babi dapat mengguanakn vaksinasi.

sumber litelatur :

https://media.neliti.com/media/publications/159331-ID-erysipelas-pada-hewan-dan-erysipeloid-pa.pdf

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post