Leishmaniasis, Penyakit Akibat Gigitan Lalat
Penyakit Leishmaniasis ialah penyakit yang diakibatkan oleh parasit Leishmania. Umumnya parasit ini berkembang di dalam lalat phlebotomus yaitu serangga kecil yang terdapat pada perairan seperti tepi laut dan sungai. Terdapat 4 jenis gejala klinis secara umum yang ditimbulkan oleh penyakit ini yaitu , Visceral Leishmaniasis (VL)yang menimbulkan oembengkakan pada organ dalam, Post-Kala Azar- Dermal Leishmaniasis (PKDL) yang merupakan komplikasi yang muncul ketika seseorng sembuh dari VL, Cutaneous Leishmanisis (CL) yang menimbulkan borok atau lesion pada kulit, dan terakhir ialah Mucocutaneus Leishmaniasis (ML) yang merusak jaringan mukosal.
VL ialah bentuk infeksi terparah karena dapat menyebabkan pembengkakan organ dalam seperti hati dan limpa dan pelemahan daya tahan tubuh, sedangkan CL merupakan kasus hyang sering terjadi. penyakit ini sering terjadi pada daerah tropis maupun sub tropis dengan kategori neglected tropical disease oleh PBB dengan daerah penyebaran utama ada di sub kontinen india, basin Meidteranisa dan amerika selatan. Di setiap tahunnya, diprediksi ada 2 juta kasus infeksi penyakit ini dan menimbulkan kematian sebanyak 50ribu jiwa pertahunnya, sehingga penyakit ini menjadi penyakit infeksi akibat parasit penyebab kematian kedua setelah malaria.
Vaksin untuk penyakit inipun hingga saat ini belum juga ditemukan. Namun, perawatan dapat menggunakan obat-obatan seperti Pentamidine, Miltefosine, Paromycin dan sebagaianya, tetapi tidak disarankan karena obat-obatan tersebut memiliki tokisisitas tinggi. Pengobatan Leishmaniasis dengan Miltefosinen dapat memakan waktu hingga satu bulan. Efek sampingnya ialah dapat menimbulkan dehidrasi akibat mual dan diare. Pengobatan pun biasanya diberengi dengan bantuan nutrisi tambhaan dan vitamin agar hasilnya maksimal.
Untuk itu, ada baiknya dilakukan pencegahan agar tidak terkena penyakit ini. Beberapa cara untuk mencegahnya ialah memakai alat pelindung diri, menjaga kebersihan lingkungan dari tumpukan sampah, melakukan pemberantasan vektor dan inang hewan, mengisolasi pasien penderita Leishmaniasis dan mengibatinya, memberikan pendidikan kepada masyarakat terkait siklus hidup parasit ini, mengurangi aktivitas di luar rumah, dan waspada dengan peningkatan lalat pasir ketika menjelang musim dingin (untuk subtropis).
sumber literatur :
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jkli/article/download/22093/14962
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar