annisa dian utami

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Taeniasis, Infeksi Akibat Cacing Pita

Taeniasis merupakan penyakit yang yang disebabkan oleh infeksi cacing pita. Cacing pita ini bisa menjangkiti manusia dan hewan. Meski infeksi cacing ini bisa ditangani dengan mudah, infeksi ini bisa menyebar ke organ lainnya di dalam tubuh. Kondisi inilah yang bisa berujung pada masalah kesehatan lainnya yang lebih serius.Taeniasis adalah infeksi usus yang dikeluarkan oleh 3 spesies cacing pita dewasa: Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing pita babi) dan Taenia asiatica. Manusia adalah satu-satunya inang definitif bagi T. saginata dan T. solium.

Infeksi dengan cacing pita T. solium terjadi ketika manusia makan daging babi yang terinfeksi atauyang masih mentah. Telur cacing pita lolos dari kotoran dan infektif untuk babi. Infeksi pada manusia dengan cacing pita T. solium menyebabkan beberapa gejala klinis. Namun, selain infektif untuk babi, telur T. solium juga dapat menginfeksi manusia jika dicerna, menyebabkan infeksi dengan parasit larva dalam jaringan (human cysticercosis). Infeksi ini dapat berakibat sangat buruk pada kesehatan manusia. Larva (cysticerci) dapat berkembang di otot, kulit, mata, dan sistem saraf pusat. Ketika kista berkembang di otak, kondisi ini disebut sebagai neurocysticercosis. Gejalanya meliputi sakit kepala parah, kebutaan, kejang-kejang, dan kejang epilepsi, dan bisa berakibat fatal. Manusia bisa menelan larva cacing pita yang tersembunyi pada daging hewan yang mentah atau dimasak tidak matang. Cacing pita dewasa bisa memanjang sampai 15 meter dan mampu bertahan hidup hingga 30 tahun dalam tubuh inangnya.

Di beberapa kasus, pengidap taeniasis bisa sembuh tanpa pengobatan. Cacing pita akan keluar dari tubuh dengan sendirinya. Untuk menangani taeniasis, biasanya dokter akan meresepkan beberapa obat-obatan untuk membasmi cacing pita dewasa saja. Untuk infeksi invasif akan ditangani berdasarkan lokasi dan efek infeksi.Taenaisis dapat diobati dengan praziquantel (5-10 mg/kg, pemberian tunggal) atau niclosamide (dewasa dan anak-anak di atas 6 tahun: 2 g, pemberian tunggal setelah makan ringan diikuti setelah 2 jam oleh pencahar; anak usia 2– 6 tahun: 1 g; anak di bawah 2 tahun: 500 mg).

Beberapa cara untuk mencegah, mengendalikan, dan mungkin menghilangkan T. solium, diperlukan intervensi kesehatan masyarakat yang tepat dengan pendekatan yang mencakup sektor veteriner, kesehatan manusia, dan lingkungan. Delapan intervensi untuk pengendalian T. solium dapat digunakan dalam kombinasi berbeda yang dirancang berdasarkan konteks di negara-negara: pengobatan kasus taeniasis; intervensi pada babi (vaksinasi plus pengobatan antelmintik) bersama dengan pemberian obat massal strategis untuk taeniasis; pendidikan kesehatan, termasuk kebersihan dan keamanan pangan; peningkatan sanitasi; peningkatan peternakan babi; dan peningkatan inspeksi daging dan pemrosesan produk daging.

sumber literatur :

https://parasito.fkkmk.ugm.ac.id/penyakit-taeniasis/

https://www.halodoc.com/kesehatan/taeniasis

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post