Suatu hari, dimana seseorang yang berasal dari sebuah desa hatinya terpanggil untuk mengikuti sebuah kegiatan yang diberi nama temu nasional guru penulis. Dengan niat tolibul ilmi seseorang tersebut melangkahkan kakinya dari rumah desanya menuju ibukota Jakarta. Dengan naik bus kota ia sampai ditempat tujuan. Begitu turun dari bus ia langsung menuju kelokasi kegiatan hari pertama. Hatinya terkejut, karena ditempat tersebut banyak penulis-penulis hebat yang sudah menghasilkan banyak karya. Ia merasa kurang percaya diri karena karya yang ia hasilkan baru 1 buku yang diberi judul Jembatan Menuju Sekokah Ramah Anak. Didalam hatinya jadi termotivasi untuk membuat karya lebih banyak lagi. Sambutan demi sambutan didengarkannya dengan penuh antusias, sampai pada sambutan sang pemimpin redaksi media guru yaitu Bapak Mohamad Ihsan sangat memotivasi dirinya lebih strong lagi.

Setelah kegiatan hari pertama selesai ia mencari tempat untuk bermalam agar besoknya bisa melanjutkan kegiatan dihari kedua.

Semalaman perasaan dia gundah gulana. Dia ingin waktu cepat berlanjut pagi. Waktu terasa begitu lama berjalan, akhirnya ia merenung sejenak mencoba membuat agenda besok pagi. Dia berpikir bagaimana supaya kegiatan dihari kedua lebih bermanfaat?. Ia membuat agenda besok pagi diawali dari bangun tidur, lanjut sholat subuh, keluar dari hotel, cari sarapan pagi, naik MRT, lanjut ke tempat kegiatan dikemendikbud sampai dengan selesai. Setelah membuat agenda untuk besok pagi, ia tertidur.

Keesokan harinya, matahari bersinar begitu indah, cerahnya sinar matahari pagi mengawali kegiatannya dihari kedua. Dia dijemput oleh kerabatnya yang tinggal di ibukota Jakarta menuju ke stasiun lebak bulus untuk naik MRT. Langkah kakinya penuh semangat untuk mengikuti kegiatan dihari kedua. Sesampainya di stasiun lebak bulus ia disambut oleh panitia kegiatan dan diberi kartu untuk naik MRT. Kondisi perut mulai berdendang minta diisi, dan alhamdulillah panitia memberi roti & air mineral. Setelah menerima roti dan air mineral ia berjalan menuju ke lift untuk masuk ke MRT. Sesampainya dipintu masuk MRT ia berdiri mengantri untuk diperiksa dan masuk. Selanjutnya ia naik kereta MRT menuju stasiun senayan. Didalam perjalanan naik MRT ia mengeluarkan handphonenya, kemudian ia mulai menceritakan pengalamannya diatas kereta MRT. Begitu sampai di stasiun Senayan ia turun dan keluar menuju gedung F Kemendikbud.

Sebelum memasuki Gedung F, ia melihat keramaian yang ada didepan gedung kemendikbud. Disana ada kegiatan CFD, sehingga menambah semarak didepan gedung Kemendikbud. Sementara didepan pintu masuk kemendikbud banyak baju merah yang sedang bersiap-siap menuju gedung F. Langkah kakinya terus berjalan kegedung F, sesampainya disana ia melihat berbagai macam buku yang dipamerkan. Banyak sekali buku cantik menambah inspirasi dihatinya. Setelah melihat berbagai macam buku, ia melanjutkan mencari tempat duduk. Kemudian ia duduk dan berkenalan dengan teman disamping tempat duduknya. Akhirnya mereka pun saling bertukar buku. Ia pun melanjutkan untuk bertukar buku dengan teman lainnya. Sampai diacara berbagi tips dari penulis dari padang yang karyanya terjual hingga 1.000 exemplar, sorot matanya terbelalak dan dalam hatinya mengatakan semoga Allah meridhoi hasratnya untuk menjadi penulis yang mampu menuangkan tulisannya yang diminati dan bermanfaat di seluruh kalangan masyarakat. Setelah acara tips penulis selanjutnya pengumuman pemenang penulis buku selamat datang mas Nadiem. Mimpi ia untuk menjadi pemenang pun muncul dihati. Keadaan ini menunjukkan betapa cintanya ia kepada media guru. We love Media Guru, rangkulah ia untuk mewujudkan impian dan cita-citanya menjadi penulis dambaan masyarakat.