Penelitian Tindakan Kelas Tentang Menganalisis Struktur dan Kebahahasaan Teks Editorial
Penerapan Model Discovery Learning sebagai Upaya Meningkatakan Kemampuan Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial
(Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas XII SMK Negeri 3 Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2022/2023)
Anton Gustiawan, S.Pd.
SMK Negeri 3 Tasikmalaya
ABSTRACT
Classroom Action Research in class XII students of the Leather Craft Program at SMK Negeri 3 Tasikmalaya has a relatively low ability to analyze the structure and language of editorial texts due to the use of learning methods which are dominated by conventional methods, so that students are less motivated, and certainly lack the use of technology. The purpose of this study was to improve the ability to analyze the structure and language of editorial texts using the Discovery Learning model and discussion methods, questions and answers, assignments and WAG and Google from applications for class XII students of the Leather Craft Expertise Program, SMK Negeri 3 Tasikmalaya.
The research consists of several cycles, each consisting of planning, action, observation, and reflection. Collecting data in the study used instruments in the form of observation sheets in the learning process, while to find out the learning outcomes of students using tests via Google from. The results showed that the use of the Pdiscovery Learning model using the method of discussion, question and answer and assignment to class XII students of the Leather Craft Program at SMK Negeri 3 Tasikmalaya showed an increase up to a high score.
Keywords: Discovery Learning, Structure, Language, Editorial Text.
ABSTRAK
Penelitian Tindakan Kelas pada peserta didik kelas XII Program Kriya Kulit SMK Negeri 3 Tasikmalaya berlatar belakang kemampuan menganalisis struktur dan kebahasan teks editorial yang relatif rendah karena penggunaan metode pembelajaran yang di dominasi metode konvensioanl, sehingga peserta didik kurang temotivasi, dan yang pasti kurangnya pemanfaatan teknologi. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial dengan menggunakan model Discovery Learning dan metode diskusi, tanya jawab, penugasan serta aplikasi WAG dan google from kepada peserta didik kelas XII Program Keahlian Kriya Kulit SMK Negeri 3 Tasikmalaya.
Penelitian terdiri atas beberapa siklus yang masing-masing terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data pada penelitian menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan observasi dalam proses pembelajaran, sedangkan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik menggunakan tes melalui google from. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model Pdiscovery Learning metode diskusi, tanya jawab dan penugasan kepada peserta didik kelas XII Program Kriya Kulit SMK Negeri 3 Tasikmalaya menunjukan peningkatan sampai dengan skor yang tinggi.
Kata Kunci: Discovery Learning, Struktur, Kebahasaan, Teks Editorial.
A. Pendahuluan
Kurikulum 2013 mengenalkan peserta didik beberapa genre teks seperti surat lamaran pekerjaan, teks cerita sejarah, teks cerita pendek, teks editorial, teks novel, bahkan teks iklan. Teks tersebut dibahas dengan membedahnya melalui struktur teks serta ciri kebahasaan yang digunakan. Setelah mempelajari teks tersebut, diharapkan peserta didik mampu memahami, membedakan, menganalisis, bahkan memproduksi teks dengan benar.
Menganalisis suatu teks artinya peserta didik harus melakukan penyelidikan terhadap suatu permasalahan yang ada di dalam teks tersebut. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonsia, analisis adalah penyelidikan terhadap peristiwa (karangan, perbuatan, da sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya dan sebagainya). Namun, dalam kenyataannya peserta didik masih kesulitan dalam menganalisis sebuah teks. Selain itu, motivasi belajar peserta didik juga sangat berpengaruh terhadap peningkatan peserta didik. Santosa, Dwi Tri dan Tawardjono Us (2016: 1) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar peserta didik dari faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik dengan indikator cita-cita peserta didik, kemampuan peserta didik dan kondisi peserta didik. Faktor ekstrinsik dengan indikator kondisi lingkungan peserta didik, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, upaya guru dalam membelajarkan peserta didik.
Dalam pembelajaran di kelas XII jenjang SMK/MAK terdapat kompetensi dasar yaitu menganalisis struktur dan kaidah kebahasan teks editorial. Hal tersebut terdapat dalam Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor: 464/D.D5/KR/2018 tanggal 30 Agustus 2018 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran muatan nasional (A), muatan kewilayahan (B), dasar bidang keahlian (C), dasar program keahlian (C2), dan kompetensi keahlian (C3).
Namun kenyataan yang dihadapi sekarang adalah peserta didik kelas XII Kriya Kulit SMK Negeri 3 Tasikmalaya belum mampu menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial. Setiarini (2019: 51) menjelaskan bahwa teks editorial adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menajdi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan.
Selain itu, kemampuan menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial yang relatif rendah karena penggunaan metode pembelajaran masih konvensioal, kurangnya motivasi, dan yang pasti kurangnya pemanfaatan teknologi. Pendidik yang kurang menggunakan inovasi dalam media pembelajaran cenderung membuat peserta didik tidak bersemangat.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis melakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model dan metode yang dikaitkan dengan penggunaan TPACK.
Kosasih (2014: 83) menjelaskan bahwa ada tiga jenis model pembelajaran yang disarankan Kurikulum 2013, yakni model pembelajaran penemuan, model pembelajaran berbasis masalah, dan model pembelajaran berbasis proyek. Kali ini penulis memilih model pembelajaran Discovery Learning dengan dipadukan metode di dalamnya. Metode yang penulis sematkan dalam mengorganisasikan peserta didik yaitu diskusi, tanya jawan dan penugasan. Metode tersebut penulis pakai untuk menentukan kelompok peserta didik agar pembelajaran berbasis penemuan tersebut lebih menyenangkan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi (2022: 64), bahwa dalam risetnya didapati pembelajaran yang menerapkan cara tersebut berjalan dengan efektif dan peserta didik lebih aktif sehingga dapat mengembangkan kemampuan minat belajar peserta didik dengan indikator peserta didik yang cenderung lebih aktif dan suasana di dalam kelas menjadi lebih hidup serta banyak peserta didik yang merasa senang saat mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Selain model dan metode, penulis juga menggunakan artikel online sebagai bahan ajarnya. Artikel online tersebut dibagikan melalui WAG.
Berdasarkan pendapat di atas, diharapkan peserta didik mampu menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial dengan model Discovery Leraning dan metode diskusi, tanya jawab, penugasan, artikel online dan WAG.
Rumusan masalah yang disusun penulis untuk penelitian ini adalah sebagai berikut.
Penerapan Model Discovery Learning sebagai Upaya Meningkatakan Kemampuan Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial kepada peserta didik kelas XII Kompetensi Kriya Kulit tahun pelajaran 2022/2023.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
Meningkatkan kemampuan menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial dengan menggunakan model Discovery Leraning kepada peserat didik kelas XII Program Keahlian Kriya Kulit di SMK Negeri 3 Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2022/2023.
B. Metode Penelitian
Penelitan yang dilakukan penulis merupakan penelitian tindakan kelas. Heryadi (2015: 65) mengemukakan, “Penelitian dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas lebih cenderung untuk perbaikan proses pembelajaran, namun tidak dapat menghasilkan teori baru.” Pendeskripsian penelitian tindakan kelas yang penulis harapakan agar peserta didik mampu menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial dengan menggunakan model Discovery Learning dapat meningkat dan menumbuhkan motivasi belajar yang baik.
Penelitian ini terdiri atas beberapa proses di antaranya: merencanakan, melaksanakan tindakan, mengamati dan melaksanakan refleksi. Metode penelitian yang penulis laksanakan dalam penelitian ini terdiri atas beberapa tahap yaitu Tahapan perencanaan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses hasil tindakan (observation and evaluation), melakukan refleksi (reflection) dan seterusnya sampai dicapai kualitas pembelajaran dan hasil belajar yang diinginkan.
Sejalan dengan pendapat tersebut penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), berikut digambarkan alur atau langkah PTK yang dikutip dari Heryadi (2015: 64) adalah sebagai berikut.
Lebih khusus, penelitian tindakan kelas yang dilakukan penulis adalah PTK partisipan. Pada jenis ini, penulis terlibat langsung dalam proses penelitian dari awal sampai akhir. Selain itu, dalam perencanaan penelitian, penulis terlibat dalam memantau, mencatat, mengumpulkan data, menganalisis data, dan berakhir dengan melaporkan hasil penelitian.
Subjek penelitian pada PTK ini adalah peserta didik kelas XII Program Keahlian Kriya Kulit SMK Negeri 3 Tasikmalaya tahun ajaran 2022/2023.
Penelitian siklus I didapatkan ketika peneliti menggunakan pembelajaran konvensional yang relatif rendah karena penggunaan metode pembelajaran yang di dominasi oleh ceramah, sehingga peserta didik kurang termotivasi, dan yang pasti kurangnya pemanfaatan teknologi. Sedangkan penelitian siklus II dilakukan di kelas XII Program Keahlian Kriya Kulit tahun ajaran 2022/2023 pada 28 Oktober 2022 menggunakan model Discovery Learning dengan metode diskusi, tanya jawab dan penugasan. Media Artikela Onilne dan WAG.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes melalui aplikasi google from.
Analisis data dalam penelitian ini yaitu kualitatif. Artinya dilakukan dengan cara penulis merefleksi hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh penulis dan peserta didik di dalam kelas.
Data-data yang dianalisis adalah hasil observasi dan hasil evaluasi peserta didik. Data berupa observasi dianalisis berupa deskripsi dalam bentuk penarikan kesimpulan. Sedangkan data hasil evaluasi peserta didik dianalisis dengan angka.
Dalam melaksanakan penelitian, penulis menetapkan indikator keberhasilan yaitu penelitian akan dikatakan berhasil apabila rata-rata perolehan nilai pada materi menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial mencapai 80% dengan angka ketuntasan minimal adalah 78.
C.Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksakan, terlihat jelas bahwasannya model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik.
Pada siklus I yang mendasari permasalahan mengenai penggunaan model konvensional yang di dominasi oleh ceramah, sehingga peserta didik kurang temotivasi, dan yang pasti kurangnya pemanfaatan teknologi tersebut hasilnya masih kurang dan di bawah KKM.
Pada siklus II terjadi peingkatan yang sangat pesat karena penggunaan model Discovery Learning yang mendasari anak untuk berpikir kritis dipadukan dengan metode dikusi, tanya jawan dan penugasan untuk mengorganisasikan peserta didik..
Setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning dengan metode diskusi, tanya jawab dan penugasan. Media artikel online dan WAG terlihat sekali perubahan pada ketepatan yang didapatkan oleh peserta didik.
Untuk lebih jelasnya, penulis akan uraikan langkah-langkah pembelajaran yang dirasa berhasil untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik. Berikut adalah langkah-langkah menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan teks editorial.
Kegiatan Inti
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI DAN TPACK
1. Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial di grup WA
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)
2. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar sebagai berikut.
3. Mengajukan pertanyaan tentang materi menganalisis struktur dan kebahasaan dalam teks editorial yang berkaitan dengan bidang pekerjaan, misalnya:
a. Apa yang dimaksud dengan editorial?
b. Bagaimanakah struktur teks editorial?
c. Bagaimanakah unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks editorial?
d. Bagaimanakah peran teks editorial dalam kehidupan peserta didik atau masyarakat?
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
4. Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi.
Data
processing
(pengolahan
data)
COLLABORATION (KERJA SAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)
5. Guru membagikan LKPD
6. Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi
Verification
(pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)
7. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalizatio
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
8. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi tentang materi menganalisis struktur dan kebahasaan dalam teks editorial yang berkaitan dengan bidang pekerjaan berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
9. Menyimpulkan tentang butir-butir penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang menganalisis struktur dan kebahasaan dalam teks editorial yang berkaitan dengan bidang pekerjaan.
Jika dilihat dari langkah-langkah yang sudah dipaparkan, pengaruh model, metode, dan TPACK pada kegiatan inti sangat memengaruhi peningkatan dan keberhasilan peserta didik. Selain itu, penggunaan aplikasi google from di kegiatan tes akhir juga sangat berpengaruh besar terhadap hasil yang didapatkan oleh pesera didik.
Sikap peserta didik penulis refleksikan juga dalam sebuah angket. Berikut adalah hasil yang penulis peroleh.
Tabel 1
Hasil Angket
No.
Pernyataan
Jumlah Ya
Jumlah Tidak
1.
Apakah Kalian menyukai pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi menganalisi struktur dan kebahasaan teks editorial?
28 orang
2 orang
2.
Apakah Kalian lebih menyukai metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran?
-
30 orang
3.
Apakah Kalian menyukai model Discovery Learning dalam kegiatan pembelajaran?
30 orang
-
4.
Apakah Kalian menyukai metode diskusi, tanya jawab dan penugasan dalam kegiatan pembelajaran?
30 orang
-
5.
Apakah Kalian menyukai artikel online?
28 orang
2 orang
6.
Apakah Kalian menyukai tes akhir menggunakan google from?
30 orang
-
7.
Apakah Kalian merasa kesulitan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Laerning?
5 orang
25 orang
8.
Apakah pembelajaran dengan memanfaatkan TPACK yang telah dilaksanakan meningkatkan minat belajar Kalian?
30 orang
-
Dari data hasil respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial menggunakan model Dicovery Learning dengan metode diskusi, tanya jawab dan penigasan. Media artikel online, WAG dan google from dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar peserta didik menyukai kegiatan pembelajaran, bahkan meningkatkan kemampuan menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial, memotivasi dan membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan menggunakan TPACK.
E. Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan peserta didik dalam menganalisis truktur dan kebahasan teks editorial dapat ditingkatkan melalui pendekatan TPACK menggunakan model discovery learning dengan metode diskusi, tanya jawab dan penugasan.
Peningkatan proses dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu proses pembelajaran berlangsung dengan aktif, peserta didiknya termotivasi, dan pembelajaran pun menjadi menyenangkan.
Penerapan model Discovery Learning dengan metode diskusi, tanya jawab dan penugasan. Media artikel online, WAG dan google from untuk tes akhir dapat membantu peserta didik menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial dengan baik. Hasil yang didapatkan sesuai dengan harapan. Penulis juga berharap bahwa pembelajaran yang telah dilaksanakan lebih bermakna untuk peserta didik sehingga dapat menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi teks editorial ini sangatlah berguna untuk bidang pekerjaan peserta didik pada program jurusan kriya kulit.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Heryadi, Dedi. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Pusbill.
KBBI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia: Pustaka Utama.
Setiarini, Indah Wukir dan MG. Santi Artini.(2019). Bahasa Indonesia Kelas XII SMK/MAK. Bogor: Yudistira.
Jurnal :
Santosa, Dwi Tri dan Tawardjono Us. (2016). Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Motivasi Belajar dan Solusi Penanganan pada Peserta didik Kelas XI. Jurnal Symetry. https://jounal.student.uny.ac.id/index.php/otomotifs1/article/view/2896/2504
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor: 464/D.D5/KR/ 2018 tanggal 30 Agustus 2018 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran muatan nasional (A), muatan kewilayahan (B), dasar bidang keahlian (C), dasar program keahlian (C2), dan kompetensi keahlian (C3). Jurnal Symetry. https://repositori.kemdikbud.go.id/18248/1/Muatan_Nasional_A.pdf
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar